Friday, June 12, 2020

Adaptasi kebiasaan baru ...

Di Indonesia, sudah 35 ribuan orang positif menderita Covid-19, 12 ribuan yang telah sembuh dan lebih dari 1900 orang yang meninggal dunia. Secara de facto, jumlah penderita Covid-19 sedunia sudah mencapai 7,5 juta jiwa, yang sembuh sebanyak 3,8 juta dan yang mati sebanyak 420 ribu jiwa per tanggal 11 Juni 2020. Amerika Serikat menempati urutan pertama, disusul oleh Brazil, Rusia, Inggris, Spanyol, India, Italia, Peru, Jerman dan Iran. Negara-negara yang disebut tersebut merupakan negara dengan pasien ratusan ribu sampai jutaan pasien pengidap Corona. Ini merupakan angka yang tidak main-main. Diprakirakan masih akan ada lagi lonjakan penderita covid jika kegiatan umat manusia masih seperti kemarin-kemarin. Indonesia telah memperkenalkan istilah adaptasi kebiasaan baru sebagai pengganti kata new normal yang sering digaungkan oleh WHO. Suatu kebiasaan dimana ketika beraktivitas maka seseorang harus memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan. Istilah ini sudah digaungkan secara lebih masif beberapa waktu terakhir ketika diperkirakan kondisi masyarakat sudah lebih baik dan angka penularan serta kematian menurun meskipun masih belum stabil mengingat melalui tes swab sebanyak 12 ribuan per hari terdapat sekitar seribuan yang telah positif corona per hari. Ini angka yang besar dan tidak bisa diremehkan. Sudah sewajarnya setiap warga negara Indonesia berupaya untuk memberikan kontribusi terbaiknya pada bangsa dengan disiplin melakukan anjuran pemerintah.
Kebiasaan disiplin, sehat dan produktif seharusnya menjadi panduan untuk makin menurunkan tingkat pandemi dan meningkatkan pencapaian tujuan pembangunan nasional di tengah pandemi. Semoga pandemi ini makin memacu kita semua untuk berbagi, bergotongroyong dan melaju bersama menggapai impian. 

Thursday, June 11, 2020

Masih adakah hujan di bulan Juni??

Untuk wilayah-wilayah tertentu di Indonesia, saat ini masih mengalami banyak hujan, sedangkan di wilayah lainnya sudah mengalami musim kemarau. Hujan masih terjadi di wilayah-wilayah yang bertipe curah hujan ekuatorial dan lokal dimana merupakan sebagian kecil dari wilayah Indonesia. Wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi bagian Utara dan tengah serta sebagian Papua masih mempunyai potensi untuk mengalami cukup hujan meskipun tidak melimpah. Tanah masih menyimpan air untuk digunakan dalam kegiatan pertanian dan kehutanan meskipun dalam jangka waktu lebih dari 60 hari bila hujan tidak turun bisa memicu adanya kekeringan. Adanya peluang ENSO netral dimana distribusi anomali suhu permukaan lautan Pasifik tropis 60% dalam kondisi biasa menyebabkan wilayah Indonesia mempunyai peluang mengalami musim kemarau yang biasa-biasa saja. Disampaikan oleh WMO bahwa peluang terjadinya El Nino sebesar 30%  dan La Nina sebesar 10%. Ini berarti peluang terjadinya kekeringan lebih besar dibanding dengan berlimpahnya curah hujan.
Ini belum termasuk memperhitungkan masalah osilasi yang bergerak dari Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik yang berpengaruh juga pada distribusi hujan di tanah air. Awan-awan jenis stratiform dan konvektif yang terbentuk akibat pengaruh osilasi antar musiman di wilayah daratan mempunyai kontribusi pada banyaknya curah hujan yang terjadi, meskipun pada saat ini khususnya di pulau Jawa peluang curah hujan ini berkurang. Pengaruh lokal paling mungkin terjadi di sekitar wilayah pegunungan yang mempunyai pengaruh pada terjadinya angin Foehn seperti terjadi di Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Papua. Kondisi dari ketiga sel sirkulasi yang bekerja pada atmosfer di Indonesia menyebabkan pola musim pada bulan Juni ini demikian unik. Pandemi Covid-19 yang turut berpengaruh pada distribusi aerosol di atmosfer sebagai dampak dari menurunnya aktifitas manusia di dunia tampaknya juga membawa pengaruh pada cuaca dan musim. Selama jumlah aerosol di atmosfer berkurang maka pembentukan tetes hujan yang berpeluang menjadi butiran hujan juga berkurang. Kelihatannya tetes-tetes hujan lebih banyak terbentuk dari sumber lautan dibanding di daratan. Sehingga bila terjadi hujan maka hujannya pun cukup deras. Oleh karena itu, bila di beberapa tempat di tanah air masih mengandalkan sisa hujan di musim kemarau ini untuk menanam tanaman padi maka masih dikatakan wajar mengingat masih berpeluang untuk menanam tanaman yang cukup membutuhkan air meskipun saya sendiri ragu apakah tanaman misalnya padi akan tumbuh dengan cukup baik di wilayah bertipe curah hujan monsoonal bila tanpa dukungan irigasi. Bila menanam padi dengan sistem SRI (system of rice intensification) maka air irigasi masih bisa mendukung, namun bila pengairannya menggunakan sistem permukaan lainnya yang boros air maka bisa dibayangkan bahwa padi akan kekurangan air dan bulir padipun tidak akan mencapai ukuran maksimum dan hasil panen optimal.

Wednesday, May 20, 2020

Kebangkitan nasional ...

Setiap tanggal 20 Mei diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai hari kebangkitan nasional. Suatu moment penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia untuk meningkatkan dan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang unggul dan terpandang. Berbagai potensi bangsa ini terungkap tidak saja oleh para generasi tuanya yang produktif tetapi juga generasi mudanya. Generasi muda yang menjadi generasi yang modern, mandiri, dan setiap saat terpapar oleh kecanggihan teknologi. Bila generasi muda ini bisa ditingkatkan mutunya dengan terarah maka bukan tidak mungkin suatu saat yang merajai berbagai temuan teknologi terkini adalah generasi muda Indonesia. Kalau masalah kecanggihan otak, sudah bukan berita baru bahwa kejuaraan ini itu sudah menjadi langganan juara. Sains, teknologi, seni, olah raga, agama, sastra, dan lain-lain sudah banyak dirambah dan menjadi yang pertama di dunia. Ini seharusnya memicu para pelaksana di bidang pendidikan untuk terus menerus berusaha memberikan pengabdian dan sumbangsih terbaiknya bagi bangsa dan negara. Tidak hanya dalam dunia ajar mengajar, tetapi juga dalam dunia administrasi. Administrasi yang masih jadul dan sering ketinggalan jaman (negara lain sudah lebih efisien dan efektif seperti misalnya China, Korea Selatan, dan Jepang, Inggris, Jerman, Finlandia dan Perancis, Kanada, serta Amerika Serikat) serta tidak transparan menyebabkan upaya percepatan peningkatan kemampuan generasi muda menjadi terkendala. Transparansi anggaran negara yang digunakan untuk penerimaan dan operasional belanja negara masih dirumitkan oleh prosedur yang dibuat remang-remang sehingga rawan untuk diselewengkan. Efisiensi, ramping organisasi dan padat fungsi masih menjadi kendala yang harus secara bertahap dan cepat dijalankan. Bukan hal yang mustahil bila masalah administrasi bisa diberesi dan selaras dengan tujuan pembangunan nasional maka Indonesia menjadi negara maju dan adidaya lebih cepat dari yang diprediksi banyak pihak dari dalam dan luar negeri.
Sinergisitas antar generasi akan meningkatkan percepatan pembangunan. Keunggulan komparatif kita sudah miliki jauh lebih banyak daripada negara lain. Keunggulan kompetitiflah yang harus terus menerus kita kejar. Daya saing kita harus lebih besar. Wilayah kerjasama negara-negara ASEAN, Lingkar Asia Pasifik, Lingkar Samudra Hindia, G-20, dan Perserikatan Bangsa Bangsa harus dimaknai sebagai upaya kita untuk membesarkan pengaruh Indonesia di kancah dunia. Dengan leadership yang kuat maka pastilah Indonesia akan jaya selamanya.

Monday, May 18, 2020

Badai panas ekuinoks

Istilah badai panas saja sudah tidak benar untuk istilah meteorologi, apalagi bila ditambahi kata ekuinoks. Tidak ada istilah badai panas, yang ada adalah gelombang panas. Gelombang panas ini biasanya terbentuk sebagai efek Foehn dari suatu halangan tertentu misalnya pegunungan atau adanya aliran masa panas yang tidak biasanya terjadi dari daerah padang pasir. Badai biasanya digunakan untuk menunjukkan adanya perawanan besar dan tinggi yang disertai petir, guruh atau kilat sehingga disebut sebagai badai petir, badai guruh atau thunderstorm. Badai tropis merujuk pada kondisi satu tahap sebelum terbentuknya siklon tropis dan satu tahap setelah depresi tropis. Sedangkan ekuinoks menyatakan kondisi dimana matahari berada seolah-olah di atas ekuator atau khatulistiwa atau berada di lintang nol derajat. Ini menyebabkan belahan bumi utara dan bumi selatan mempunyai radiasi matahari yang sama. Hal ini terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya. Meskipun ini tidak berarti bahwa ekuinoks menjamin kondisi cuaca dan musim di kedua belahan bumi sama. Ini mengingat beberapa hal, misalnya distribusi daratan dan lautan yang tidak sama, adanya efek delay/keterlambatan respon panas media di bawahnya, kapasitas panas yang tidak sama dan sebagainya.
Peristiwa ekuinoks merupakan hal yang biasa saja terjadi setiap tahun. Tidak ada hal aneh dari peristiwa tersebut kecuali ketika matahari berada pada fase aktif sehingga hot spot yang melontarkan semburah panas matahari ke angkasa luar terasakan sampai ke bumi. Jadi sekali lagi istilah badai panas ekuinoks tersebut tidak benar dan tidak perlu dibahas lagi mengingat kelihatannya setiap tahunnya diulang-ulang.  

Wednesday, May 13, 2020

Lagi tentang Covid-19

Banyak yang berubah sejak virus corona menjadi pandemi global. Banyak sendi-sendi kehidupan menjadi bergeser atau berubah sama sekali yang menyebabkan berbagai macam shock pada masyarakat. Masyarakat kita belum terbiasa dengan situasi dimana manusia sebagai makhluk sosial dibatasi ruang geraknya. Di banyak negara, situasi sudah seperti berada pada ruang tahanan kota dimana pergerakan manusia sangat terbatas dan sunyi sepi, apalagi bila sudah menerapkan cara lockdown. Di Indonesia sudah 10 ribuan yang terpapar positif virus corona yang tersebar terutama di pulau Jawa yang memang paling padat penduduknya dibanding pulau-pulau lainnya. Sekitar seribuan sudah meninggal dunia dan lebih dari tiga kali lipatnya sudah sembuh. Segala macam usaha telah dilakukan. Di bidang ekonomi sejumlah kebijakan telah diambil agar kegiatan ekonomi masyarakat tidak terlalu terpengaruh pada pandemi. Dalam bidang pendidikan, berbagai aksi telah dilakukan dengan lebih mengedepankan belajar mengajar dengan sistem online. Berbagai kendala telah dan sedang dihadapi mengingat ada wilayah tertentu di tanah air yang belum teraliri listrik dan jaringan internet. Bahkan ada kabar duka, ketika seorang mahasiswa meninggal karena jatuh dari atap masjid saat ia mencari sinyal internet untuk mengerjakan tugas kuliahnya. Ada pula yang harus berjalan cukup jauh beberapa kilometer untuk mencari sinyal internet. Banyak wilayah masih mempunyai blankspot sehingga tidak bisa mengakses internet dengan baik. Ada juga seorang pengajar sekolah dasar guna memenuhi target silabus mata pelajarannya, ia berkunjung dari rumah ke rumah anak didiknya karena orang tua anak didiknya tidak mampu membeli handphone. Masih banyak kendala untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar online tersebut. Banyak yang masih gagap akan kebiasaan yang dipaksakan tersebut.
Banyak pertemuan, rapat, seminar dan sebagainya menggantungkan pada aplikasi tertentu misalnya zoom, yang sangat populer saat ini mengalahkan aplikasi lainnya. Media sosial lainnya juga sangat membantu mengatasi berbagai perubahan budaya tersebut.
Dalam bidang kesehatan juga terjadi perkembangan berarti misalnya pada pembuatan alat pelindung kesehatan, ventilator dan berbagai sarana prasarana lainnya. Salah satu versi ventilator saat ini telah melewati uji klinis dan segera memasuki produksi massal. Berita menggembirakan ini tentu juga akan memicu perkembangan lain di bidang farmasi obat-obatan yang selama ini lebih banyak import dibanding memproduksi sendiri padahal ketersediaan bahan baku obat sangat melimpah di Indonesia. Obat-obatan herbal juga berkembang pesat dan menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi berbagai penyakit yang dialami masyarakat saat ini. Merombak budaya importir menjadi produsen dan eksportir memang tidak mudah. Butuh tekad kuat dari semua pihak untuk bisa mandiri. Tata niaga obat-obatan dan produk farmasi yang lain juga mesti harus diatur ulang agar tidak terjadi kartel yang sangat merugikan masyarakat. Upaya ini harus dilakukan dari dalam dan dari luar sistem tersebut. Selama masih ada pihak-pihak yang bersikap seperti lintah darah maka masih tidak mudah untuk dibenahi. Sekali lagi perlu perombakan total namun dengan sangat hati-hati mengingat obat bagi orang yang sakit sudah seperti makanan sehari-hari.
Dalam usaha menggerakkan ekonomi pula maka khususnya usaha mikro, kecil dan menengah mendapatkan perhatian khusus. Berbagai skema juga telah dilakukan untuk mengurangi dampak covid ini. Sektor pekerja juga telah mendapatkan perhatian khusus melalui program kartu prakerja. Berbagai pihak disasar oleh kartu ini khususnya yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat perusahaannya mengalami kemunduran produksi dan sebagainya. Meski mengalami silang sengketa terhadap niat mulia penerapan pelatihan pra kerja namun program ini tetap jalan terus. Diharapkan tercipta wirausahawan baru yang turut menggerakkan ekonomi masyarakat kelas bawah. Tapi harus dicatat bahwa sebenarnya anggaran pelatihan masih bisa sangat diefisienkan. Bukan tidak mungkin suatu saat materi pelatihan online tersebut akan dibuka untuk publik, tidak hanya yang mendapatkan kartu prakerja saja.
Persaudaraan antar sesama umat manusia juga makin meningkat seiring dengan kondisi senasib sesama anak bangsa. Sebagian orang yang mampu menyediakan kebutuhan pangan bagi warga yang tidak mampu. Kesenjangan sosial yang selama ini menggurita di masyarakat sedikit terbantu dengan kesadaran akan amanat penderitaan rakyat. Berbagai skema bantuan dari pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten dll juga telah digelorakan dan yang masih menjadi masalah adalah data real time. Ini menyisakan pekerjaan rumah yang tidak pernah habis.
Semoga saja pandemi ini segera berlalu dan Indonesia kembali melesat pembangunannya mengejar ketertinggalan dari negara maju. Dalam situasi serba kepepet biasanya bangsa Indonesia lebih kreatif dan inovatif serta menginspirasi. Alam tropis yang demikian nikmat dan indahnya sering meninabobokkan kita sehingga lamban dalam mengejar cita-cita bangsa yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Justru seharusnya dengan kenikmatan alam yang kita peroleh sepanjang waktu ini lebih memacu untuk bergerak membangun karena kendala alam berkurang.

Thursday, May 7, 2020

Mengapa di bulan Mei masih "sering" hujan?

Saat ini masih banyak hujan di banyak tempat di tanah air padahal angin tenggara sudah lebih dominan dibanding angin timur laut. Ini seharusnya berarti bahwa wilayah Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh benua Australia daripada benua Asia. Saat ini di wilayah Utara katulistiwa juga tersebar pusat tekanan rendah, namun beberapa tekanan rendah kadang dijumpai di sebelah Selatan katulistiwa. Peristiwa ini menarik mengingat seharusnya pada saat ini Indonesia sudah mulai menginjak musim kemarau dan makin sedikit curah hujan yang terjadi. Coba kita lihat kondisi peluang hujan yang terjadi hari ini dimana digambarkan pada citra satelit Himawari 8 berikut ini.
Terlihat dengan jelas peluang curah hujan yang terjadi di wilayah barat pulau Sumatera dan sebagian Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi serta Papua. Awan-awan rendah dan menengah juga cukup tebal tersebar di berbagai wilayah tanah air. Pusat tekanan rendah masif terlihat di barat daya Jakarta.
Memang sekali lagi agak aneh kondisi beberapa waktu terakhir ini, apakah ini dipengaruhi secara tidak langsung oleh pandemi Corona? Mungkin iya. Iklim, musim, cuaca sangat dipengaruhi oleh aktifitas alam dan manusia. Saat ini relatif jauh berkurang pengaruh aktivitas manusia akibat pandemi Corona ini. Bumi sedang berusaha mereset kembali kondisi alamnya. Pada saat kondisi normal dimana aktivitas manusia begitu banyak dan beragam serta mengeluarkan banyak polusi pada bumi serta turut mempengaruhi sebaran titik-titik panas di bumi menyebabkan bumi mengalami kondisi seperti tergambar dalam seratus tahun terakhir ini. Bumi yang demikian dinamis dan terjadi peningkatan aerosol akan memberi peluang pada terciptanya curah hujan sehingga tidak jarang terjadi cuaca ekstrim.
Kembali ke wilayah Indonesia. Rupa-rupanya pada saat ini uap air yang terbawa oleh angin tenggara dari wilayah Australia cukup banyak dan aktivitas tekanan rendah yang terjadi di barat daya Lampung membawa pengaruh pada peningkatan peluang terjadinya hujan akibat awan-awan konvergensi yang terjadi. Aktivitas matahari yang relatif normal menyebabkan penguapan yang memicu adanya awan-awan konvektif juga banyak terjadi. Wilayah Nusa Tenggara yang masih terkadang hujan bisa diduga bahwa masih memungkinkan di beberapa wilayah di pulau Jawa mengalami hujan. Semoga sisa-sisa hujan yang terjadi pada musim pancaroba pertama ini masih bisa membawa berkah dan tidak menimbulkan bencana alam.

Friday, May 1, 2020

May Day ...Peringatan hari buruh internasional online

Hari buruh internasional atau May Day selalu diperingati oleh seluruh buruh di dunia ini dengan gegap gempita. Biasanya untuk menarik perhatian maka para buruh melakukan aksi mogok kerja, melakukan demonstrasi besar-besaran dan sebagainya. Namun kali ini buruh sedunia melakukan aksinya dengan lebih simpatik karena menggunakan media sosial dalam menyampaikan aspirasinya. Aspirasi yang selalu diulang setiap tahun dimana selalu berisi tuntutan untuk peningkatan kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Di tengah pandemi Corona ini memang cara penyampaian yang lain ini patut diberikan apresiasi karena tidak mengganggu banyak pihak. Tiga tuntutan yakni penundaan pembahasan Omnibus Law, menolak pemutusan hubungan kerja dan menuntut tunjangan hari raya penuh ini dalam batas wajar-wajar saja meskipun mereka juga belum mendengarkan keluhan para pengusaha yang usahanya menjadi sangat terdampak oleh pandemi ini. Pengusaha dihadapkan pada situasi dimana tidak ada produksi sehingga tidak bisa menghasilkan pemasukan bagi perusahaan sedangkan tuntutan untuk membayar gaji karyawan dan tunjangan terus menerus dihadapi. Situasi semacam ini tentu saja sangat tidak mengenakkan bagi para pengusaha. Gerusan pada aset perusahaan bisa jadi menguat seiring makin lamanya situasi pandemi corona ini bila tidak segera berakhir. Dilematis memang. Pengusaha yang baik tentu selalu berpikir bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan karyawannya dan perusahaannya makin maju. Itu selalu merupakan impian juga bagi karyawannya. Tidak ada PHK, tidak ada pemotongan gaji, THR jalan terus, kesejahteraan meningkat dimana itu semua tidak jauh-jauh urusannya dengan kesejahteraan hidup karyawan/buruh. Semoga ada titik temu antara masyarakat buruh dengan pengusaha yang dimediasi oleh pemerintah sebagai regulator. Saatnya juga bagi Dewan Perwakilan Rakyat untuk memperjuangkan dengan gigih masyarakat yang diwakilinya (baca: tingkat kesejahteraannya) agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia benar-benar bisa dirasakan.  

Bencana alam ...

Ada bencana alam yg dicirikan misalnya tidak diketahui datangnya (sulit diprediksi), datang secara tiba tiba, menimbulkan kerugian materi dan non materi dll dan bencana non alam seperti misalnya covid-19 seperti sekarang ini. Video di atas adalah pengantar pada materi perkuliahan atau pelatihan bencana alam. Yang berminat silahkan kontak sekarang juga ke: wiratmo@itb.ac.id. 

Saturday, April 4, 2020

Corona dipengaruhi musim?? ...

Sudah sejak beberapa waktu ini, Corona sudah menjadi pandemi global. Corona yang oleh AS dinamai sebagai virus China yang menyebabkan China marah ini membawa dampak yang luar biasa pada manusia karena menyebabkan seseorang meninggal dengan cepat bila tidak segera ditangani. Ribuan orang telah meninggal dunia dan ratusan ribu orang sudah terpapar oleh virus ini. Yang menarik adalah bahwa virus ini banyak menyerang wilayah yang kemarin mengalami musim dingin, yakni Desember-Januari-Februari di belahan bumi utara. Sedangkan yang saat kemarin mengalami musim panas seperti Australia hanya sedikit korban yang dilaporkan. Ini menarik mengingat apakah itu berarti bahwa musim juga berpengaruh pada penyebaran virus ini? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Dilaporkan sudah 202 negara terpapar virus ini. Terlepas dari benar salahnya hal tersebut, ada baiknya untuk mengingat bahwa peredaran matahari setiap tahunnya adalah sebagai berikut. Pada 21 Maret dan 23 September matahari terletak di ekuator, sedangkan pada 23,5o lintang utara pada 21/22 Juni dan pada 22 Desember matahari berada di 23,5o lintang selatan. Dengan gerak semu semacam ini maka saat bulan DJF, MAM, JJA, SON di belahan bumi utara mengalami musim dingin, semi, panas, dan gugur sedangkan di belahan bumi selatan mengalami musim panas, semi, gugur dan dingin. Selengkapnya tentang hal ini bisa disimak pada video berikut ini:
Pembentukan musim dan lama waktu penyinaran terlihat dengan jelas pada penjelasan tersebut. Dengan demikian waktu dan sudut datang sinar matahari pada setiap lintang mempunyai panjang dan besar yang berbeda kecuali pada saat ekuinoks. Pada saat ekuinoks, semua lintang mempunyai waktu siang hari yang sama yakni 12 jam. Setiap harinya matahari mencapai puncak intensitas maksimum pada jam 9 am sampai dengan 3 pm, oleh karena itu di wilayah tropis khususnya tidak dianjurkan untuk berjemur sinar matahari di antara jam-jam tersebut. Pada saat tersebut radiasi gelombang pendek ultraviolet mengalami penguatan. Ultraviolet merupakan radiasi matahari yang mempunyai panjang gelombang kurang dari 400 nm dan bisa menyebabkan kerusakan jaringan bahkan kematian pada makhluk hidup. Matahari lebih banyak memancarkan sinar matahari pada panjang gelombang cahaya tampak yakni berupa warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Sedangkan pada panjang gelombang lebih dari 700 nm terdapat gelombang panjang infra merah, gelombang mikro dan gelombang radio. Sifat dari gelombang panjang adalah daya tembus terhadap suatu permukaan kecil, sifat yang berbeda dengan gelombang pendek. Kalau di atmosfer gelombang panjang ini banyak diserap oleh gas rumah kaca dan diubah menjadi panas serta dipantulkan ke permukaan bumi kembali dan memicu terjadinya pemanasan global.
Kembali ke pembahasan di atas. Gelombang ultraviolet banyak diserap oleh lapisan ozon pada ketinggian lapisan stratosfer dan sedikit sekali yang mencapai permukaan bumi. Dengan sifatnya yang bisa mematikan jasad renik, maka sebenarnya ia pun  bisa berkontribusi langsung pada virus Corona.  Radiasi matahari pagi sangat baik dalam meningkatkan vitamin D dan menguatkan tulang. Tentu dengan tambahan vitamin dari radiasi matahari ini maka imunitas tubuh menjadi meningkat dan bisa mengurangi kemungkinan untuk terserang covid-19. Olah raga teratur, suasana hati yang gembira, makan makanan dengan gizi seimbang, minum air bening dan istirahat yang cukup, serta tetap produktif ... maka imunitas tubuh akan terjaga dengan baik. Ikhtiar dan doa sudah dan sedang serta akan terus dilakukan, selanjutnya hanya kepada Allah swt saja kita berserah diri dan memohon pertolongan.

Thursday, March 26, 2020

ITCZ masih di selatan ...



ITCZ atau intertropical convergence zone adalah daerah pertemuan antara angin pasat yang umumnya banyak perawanan di sana karena konvergensi ini membawa banyak uap air. Biasanya awan-awan yang terbentuk adalah awan-awan konvergensi yang sering bercampur dengan awan-awan konvektif yang mempunyai potensi pada terbentuknya curah hujan. Seperti terlihat pada gambar ramalan cuaca di samping maka kemungkinan besar bahwa awan-awan yang terbentuk adalah berada di sepanjang Jawa sampai Nusa Tenggara demikian pula di Sumatera dan sekitar kepala burung Papua. Saat ini matahari baru saja meninggalkan wilayah ekuator dan bergerak ke belahan bumi Utara. Ini berarti bahwa ITCZ juga bergerak ke Utara. Hal ini dikuatkan dengan adanya angin yang masih membawa uap air yang banyak di hampir seluruh wilayah Indonesia. Angin pasat timur laut masih mendesak ke selatan katulistiwa yang berarti bahwa pengaruh dari Samudra Pasifik dan benua Asia yang masih dingin masih kuat. Kalau melihat distribusi uap air seperti terlihat di bawah maka tampak bahwa masih banyak wilayah di Indonesia yang mempunyai potensi hujan besar terjadi, misal di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung, Banten, DKI Jaya, Jabar, sebagian Jawa Tengah, Bali, sebagian Kalimantan, dan

sebagian Papua. Awan-awan yang tidak terlalu tebal banyak bertebaran di pulau-pulau di seluruh Indonesia. Oleh karena itu kemungkinan banjir di tengah pandemi Corona ini masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Semoga saja dampak positifnya bagi pengurangan pandemi Covid-19 ini bisa nyata terlihat dengan tersapunya virus bersama air khususnya untuk yang ada di luar ruangan, meski faktanya masih harus diteliti lebih lanjut.

Wednesday, March 18, 2020

Persiapan mengatasi karhutla ...

Minggu lalu diadakan acara persiapan mengatasi karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di Riau yang diadakan oleh pihak-pihak BPPT, BMKG, BNPB, Polri dan TNI. Seperti kita ketahui bersama, tahun lalu masih terjadi kebakaran hutan dan lahan yang sangat luas meskipun lebih sedikit luasnya dibanding beberapa tahun yang lalu. Kesiapsiagaan instansi terkait ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Sampai saat ini hutan dan lahan yang terbakar belum pulih seperti sediakala mengingat luasnya hutan dan lahan yang terbakar waktu itu.  Seperti diketahui ratusan ribu hektar hutan dan lahan terbakar tahun lalu sedangkan tahun 2015 karhutla lebih besar lagi, jutaan hektar. Prestasi penurunan karhutla patut diapresiasi meskipun mengingat kelengahan kita dengan adanya masa masa kampanye pilpres yang menyedot banyak perhatian menyebabkan karhutla masih terjadi waktu itu.
Semoga dengan kejadian tersebut kita bisa menarik pelajaran berharga dan tahun ini dengan kesigapan semua pihak maka karhutla bisa dicegah.

Tuesday, March 17, 2020

Masihkah musim hujan?


Merujuk pada gambar yang disajikan oleh BMKG prakiraan curah hujan dasarian ke-3 wilayah Indonesia menunjukkan bahwa sudah mulai banyak wilayah Indonesia mengalami curah hujan menengah dan rendah. Hanya sebagian kecil yang masih mempunyai curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi di tengah pulau Papua di sekitar pegunungan Jaya Wijaya.
Bila kita membagi kategori berdasarkan Oldeman maka dikatakan bulan basah bila curah hujannya adalah lebih dari 200 mm, bulan kering adalah kurang dari 100 mm dan bulan lembab adalah bulan dimana curah hujannya antara 100 dan 200 mm. Oldeman ini digunakan untuk patokan dalam menanam padi dan palawija dimana dihitung curah hujan bulanan rata-rata berturut-turut. Kita mengetahui bahwa dalam satu bulan terdiri dari 3 dasarian yakni dasarian pertama dari kalender  tanggal 1 sampai 10, dasarian kedua dari tanggal 11-20 dan dasarian ketiga dari 21 sampai dengan akhir bulan. Dengan demikian bila kita pukul rata satu bulan terdapat 100 dan 200 mm maka dalam satu dasarian kira-kira terdapat 33 mm dan 69 mm curah hujan. Berpatokan dengan hal ini maka bila curah hujan dalam dasarian tersebut adalah kurang dari 33 mm maka dikatakan dasarian kering dan bila curah hujan lebih dari 69 mm maka dikatakan sebagai dasarian basah.  Dengan pembagian semacam itu maka prakiraan dasarian ketiga bulan Maret 2020 versi BMKG dapat diinterpretasikan bahwa masih banyak wilayah Indonesia yang mempunyai dasarian basah dan lembab serta ada sebagian yang sudah kering. Warna-warni yang dikategorikan di atas masuk dasarian dengan curah hujan menengah merupakan dasarian basah sedangkan yang masuk kategori hujan tinggi merupakan dasarian sangat basah.
Bila dilihat pola angin yang diprakirakan untuk hari ini maka tampak bahwa angin di belahan bumi utara sekitar ekuator masih merupakan angin timur laut demikian pula di sebagian pulau yang berada di selatan ekuator. Semakin banyak arah angin tenggara di ekuator seperti yang terjadi di selatan pulau Jawa dan Sumatera pada ketinggian 850 mbar dari citra satelit Himawari 8 IR + GSM. Oleh karena itu sebenarnya sebagian wilayah sedang mulai mengalami musim pancaroba pertama khususnya yang bertipe curah hujan monsoon meskipun diprakirakan masih basah seperti yang diuraikan di atas. 

Sunday, February 2, 2020

Memang lagi waktunya ...

Saat ini banyak kota yang mengalami banjir ataupun genangan. Berbagai sebab memungkinkan hal tersebut terjadi. Saluran drainase yang tersumbat, sungai yang mengalami pendangkalan, perbukitan yang rusak akibat perambahan hutan atau untuk tujuan pertanian, pemukiman, dll. Selain itu tentu saja yang paling utama adalah curah hujan yang tinggi yang datang dalam waktu cukup lama atau curah hujan deras dalam waktu singkat sehingga menyebabkan air tidak dapat tertampung di saluran drainase atau meresap ke dalam tanah. Kalau kita tengok ramalan cuaca yang dilakukan BMKG dan hasil observasi mendekati real time, terlihat bahwa saat ini memang sedang saatnya musim hujan. Musim hujan juga bukan berarti selalu setiap hari hujan, namun bila dalam kurun waktu tertentu mempunyai curah hujan tertentu.
Pusat-pusat tekanan rendah dan area konvergensi banyak terjadi di wilayah Indonesia dan sekitarnya. Ini makin memperkuat adanya pembentukan awan-awan konvektif dan konvergensi di wilayah kita. Hal ini dikuatkan oleh keberadaan awan-awan tebal yang banyak mengandung uap air seperti terlihat pada gambar berikut yang diambil tanggal 2 Pebruari 2020 jam 10 UTC:
Di sebagian Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tertutup oleh awan potensial. Jadi bila hari ini terjadi banjir lagi di beberapa wilayah di tanah merupakan hal yang wajar, bila hujan yang jatuh tidak mampu tertampung oleh saluran drainase. Upaya mitigasi dan adaptasi sudah harus disiapkan sesegera mungkin karena musim hujan masih akan berlangsung sampai Maret nanti. Ini kalau kita lihat iklimnya lho ya, meskipun tergantung pada wilayahnya apakah curah hujannya mengikuti pola monsoonal, ekuatorial atau lokal. Program-program jangka pendek, menengah dan panjang sudah selayaknya untuk dipersiapkan dan dilaksanakan. Semoga dengan manajemen air yang lebih baik maka di musim hujan kita tidak kebanjiran dan di musim kemarau tidak kekurangan air atau bahkan kekeringan.

Thursday, January 30, 2020

Membangun rumah Indonesia sehat dan Corona

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat cepat. Siapa sangka dalam kurun waktu beberapa tahun saja suatu profesi menjadi terangkat dan banyak menjadi pilihan pekerjaan utama, semisal menjadi influencer, motivator atau jualan online. Siapa sangka gadget berkembang dengan sangat pesat dimana banyak menu di dalamnya yang bisa mengusik ketentraman seseorang karena mampu memindai telepon genggam orang lain. Siapa sangka orang dengan cepat berubah dari budaya baca menjadi budaya audio visual. Banyak koran-koran yang tadinya beroplah banyak tetapi kemudian bergeser menjadi berita online. Orang juga lebih suka membaca media sosial karena merupakan hal yang sangat mengasyikkan. Media sosial begitu ramai dan gegap gempita oleh berbagai uneg-uneg atau berita yang suka-suka orang mengirimnya. Kelompok-kelompok kerohanian, warga suatu kompleks, teman-teman masa kecil sampai dewasa, kelompok kegemaran yang sama, dan sebagainya berseliweran di dunia maya. Berbagai jenis media sosial juga berkembang dengan sangat ramainya. Suatu grup bisa mempunyai ratusan ribu bahkan jutaan penggemar. Semua teknologi yang ada saat ini memungkinkan hal itu terjadi.
Ramainya dunia media sosial dan makin bebasnya orang berekspresi di ruang publik menyebabkan tatanan suatu negara bisa berubah cepat. Warga negara suatu bangsa sudah seperti warga dunia yang tidak ada batasan negara. Dunia dapat dengan cepat berubah dari kondisi satu menjadi kondisi yang lain. Dunia yang tadinya aman tentram dan seolah terisolasi antara satu dengan yang lain menjadi demikian liar dan seolah tanpa aturan. Dari perspektif kedaulatan negara, ini merupakan hal yang cukup berisiko. Kebobolan keamanan negara bisa dikendalikan dari beberapa titik tertentu di bumi yang mempunyai sumber daya unggul dan berteknologi tinggi. Pergerakan manusia yang demikian bebas bisa pula mengancam pada kesehatan masyarakat, seperti issue virus Corona saat ini. Virus yang menular dengan sangat cepat ini menggoncangkan dunia karena ditularkan lewat orang per orang, bukan lagi dari hewan ke manusia. Bahkan Wuhan dan beberapa kota di sekitarnya di China sudah diisolasi agar penyebaran virus yang diduga berasal dari wilayah ini tidak sampai menyebar makin luas dan makin cepat. Di beberapa negara juga sudah tertular virus ini. Banyak negara yang kemudian memulangkan para wisatawan China atau mengkarantina orang-orang China yang datang ke suatu negara untuk jangka waktu tertentu untuk memastikan bahwa dia tidak terdampak virus tersebut. Sampai hari kemarin diberitakan ada 131 orang yang sudah meninggal dan ribuan yang tertular di China khususnya. Ada sementara kota yang sudah seperti kota mati karena wabah tersebut yang sangat menakutkan. Aktivitas penduduk bahkan untuk berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-haripun sudah cukup sulit mengingat tidak setiap saat toko buka. Sampai sekarang belum ada obat yang ditemukan untuk menangani penyakit ini. Semoga penyebaran virus Corona dan berbagai virus berbahaya lainnya tidak melalui udara atau dipengaruhi cuaca dan musim. Rumah sakit khusus yang dibangun di China ditargetkan selesai dalam waktu 10 hari, suatu pekerjaan infrastruktur yang luar biasa cepatnya. Teknologi ini seandainya bisa juga diterapkan untuk membangun infrastruktur di Indonesia akan merupakan kemajuan pesat dan mempercepat proses pensejajaran negara kita dengan negara maju. Ini mengingat kita masih kalah atau tertinggal beberapa waktu dalam masalah infrastruktur yang memang nyata-nyata dibutuhkan oleh negara kita yang berwujud kepulauan.
Pembangunan infrastruktur banjir juga bisa dikebut dan bencana banjir bisa diminimalisasi dengan adanya percepatan konstruksi. Pembangunan rumah Indonesia sehat baik fisik maupun non fisik bisa cepat tercapai melalui berbagai percepatan bila sumber daya manusia unggul dan sehat. Kesehatan merupakan barang yang mahal, oleh karena itu investasi dalam bidang kesehatan juga penting untuk diprioritaskan. Para petugas kesehatan juga tidak menjadikan pekerjaannya sebagai ladang pengerukan kekayaan dari banyak orang yang menderita karena sakit. cmiiw. Ketahanan tubuh akan berfungsi dengan baik bila cukup makanan bergizi, minum air bening dan vitamin, cukup istirahat, dan olah raga yang teratur. Boleh dikatakan bila fisik ini sudah terjaga maka 50% penyakit akan menjauh. Selebihnya adalah masalah psikologis atau mindset yang terorganisasi dengan baik. Psikologis, keamanan fisik, sandang, pangan, papan, manajemen, informasi, aktualisasi diri yang baik yang berujung pada keikhlasan diri akan menjadikan Indonesia ini sehat lahir batin, bahagia di dunia dan akherat. In sya allah. Aamiin.

Friday, January 17, 2020

Berbagai sudut pandang generasi muda tentang banjir

Banjir telah terjadi di banyak wilayah di tanah air. Tidak jarang kepala daerah bahkan presiden sekalipun dibully oleh sebagian masyarakat. Terdapat pro dan kontra yang berkembang di masyarakat, sebagian menyalahkan dan sebagian membela pihak-pihak tertentu, sesuatu yang biasa dalam negara kita yang demikian majemuk. Namun demikian tidak sedikit yang urun rembug bagaimana mengatasi masalah yang selalu berulang ini. Setiap kali musim hujan dipastikan di berbagai tempat di tanah air menjadi langganan banjir. Berikut ini beberapa sumbangsih pemikiran khususnya dari generasi muda kita yang menarik untuk diperhitungkan dalam membuat kebijakan.
Penanaman vegetasi di sepanjang bantaran sungai akan memperkuat tanah dan mengurangi laju erosi sehingga tidak terjadi pendangkalan sungai patut untuk diperhitungkan. Daerah-daerah aliran sungai dihijaukan demikian pula dengan wilayah sekitar muara sungai yang berbatasan dengan laut menggunakan tanaman bakau. Daerah banjir dan genangan yang meningkat akibat rob bisa dikurangi dampaknya dengan cara ini, selain pembangunan infrastruktur yang sudah seringkali dianggap menjadi cara utama mengatasi banjir. Pada prinsipnya sebenarnya adalah bagaimana caranya agar air yang masuk ke dalam saluran drainase dan sungai tidak sampai meluap. Memperbesar daya tampung saluran drainase dan sungai merupakan salah satu cara utama mengurangi luapan air. Hujan yang jatuh pada suatu permukaan pada suatu wilayah tertentu bisa dihitung berapa volumenya demikian pula dengan daya tampung sungai.85% banjir diakibatkan oleh curah hujan (Ann HS dan PJ Robinson, 1986), oleh karenanya jika kita mengetahui dengan betul bagaimana prinsip siklus hidrologi maka akan banyak mengurangi potensi banjir. Imbas tentang hal tersebut adalah bagaimana menata ruang dan waktu agar terhindar banjir dan genangan.
Sebenarnya banyak kontribusi dari riset-riset yang terkait dengan berbagai bidang termasuk meteorologi, klimatologi dan hidrologi yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan mitigasi dan adaptasi terhadap banjir. Masalahnya kita mau atau tidak untuk memanfaatkan hasil riset.
Contoh yang lain terkait dengan peraturan daerah (perda). Peraturan daerah yang mengatur tata ruang dan peruntukannya sering menjadi masalah karena berbagai kepentingan, siapa yang kuat modalnya dan pengaruhnya maka dia lah yang menguasai perda. Agar berbagai kepentingan tidak tumpang tindih maka harus ada payung hukum nasional yang harus dipatuhi oleh pembuat perda di bawahnya, bila menyimpang langsung dicabut. Tajam ke atas tajam ke bawah. Ini semua perlu pembenahan secara bertahap dan revolusioner agar banjir tidak menjadi langganan kejadian di musim hujan.