Wednesday, January 18, 2023

ITCZ masih di belahan selatan Indonesia

 ITCZ atau intertropical convergence zone hari ini masih berada di belahan bumi selatan Indonesia. Ini tentu saja berpengaruh pada curah hujan di kawasan tersebut dimana peluang terjadi bencana alam banjir dan sejenisnya lebih banyak terjadi di wilayah selatan. Ini terlihat pada link di bawah ini:

 http://inderaja.bmkg.go.id/IMAGE/HIMA/H08_EH_Indonesia.png?id=47463h1fuqvdsvsxjmn89yo

Perlu juga diketahui, meskipun beberapa hari terakhir curah hujan relatif kecil, bukan berarti bahwa kemungkinan hujan sampai dengan akhir bulan ini mengecil. Bisa jadi di wilayah lain curah hujan cukup besar mengingat puncak musim hujan di berbagai tempat di tanah air bisa berbeda-beda. Secara garis besar ada 3 pola curah hujan di Indonesia yakni monsoonal, ekuatorial dan lokal. Bisa jadi pola ini tidak tergambar dengan jelas karena merupakan kombinasi dari ketiganya, hanya saja yang paling dominan yang mana ... itu yang akan tergambar lebih jelas polanya dibanding yang lain. Barangkali anda juga tahu bahwa banyak faktor yang mempengaruhi curah hujan di Indonesia baik yang dalam arah zonal maupun meridional serta lokal. Beberapa yang bisa disebut adalah monsoon, IOD, ENSO, MJO, SAO, PDO, gelombang-gelombang atmosfer, dan berbagai faktor lain yang belum terungkap sampai dengan saat ini.  

Penelitian-penelitian baik yang dilakukan oleh PT maupun BRIN masih belum optimal dalam mengungkap semua fenomena yang disebut di atas. Bahkan barangkali akan muncul fenomena-fenomena alam baru yang belum ditemukan sampai dengan saat ini mengingat demikian kompleksnya hubungan antar sub sistem iklim dalam skala waktu detik sampai waktu tak terhingga. Model-model peramalan cuaca yang ada saat ini merupakan penyederhanaan berbagai proses yang diperhitungkan di sana. Oleh karena itu para peneliti dan akademisi serta praktisi seharusnya makin mendalami hal-hal tersebut.

Dampak curah hujan yang terjadi pada waktu ke depan ini bisa jadi akan menyebabkan banjir, longsor, erosi, banjir bandang dsb sehingga perlu tetap waspada akan kemungkinan bencana-bencana tersebut. Semoga saja, dengan berkaca pada peristiwa yang sudah terjadi, langkah-langkah preventif, adaptif dan kuratif bisa dilakukan sesegera mungkin. Tulisan saya sebelum-sebelumnya banyak menyampaikan masalah ini. 

Tuesday, January 3, 2023

Banjir rob di pantai Utara Jawa

 Beberapa hari ini, banjir melanda berbagai tempat di wilayah pantai utara pulau Jawa. Cukup tinggi bahkan bisa mencapai satu meter. Mengapa hal ini bisa terjadi?? Beberapa hal yang bisa disebut di sini adalah penurunan permukaan tanah akibat penyedotan air tanah yang berlebihan dan aktivitas manusia yang makin banyak di atas permukaan tanah tersebut. Lho kok bisa karena penyedotan air tanah?? Hal ini tidak lain karena fluida atau cairan atau air itu selalu mengisi ruang kosong, pori-pori tanah sehingga bila air ini disedot maka banyak ruang kosong yang tak terisi. Akibatnya karena di atas permukaan tanah dibangun berbagai macam jenis infrastruktur dan aktivitas manusia yang makin meningkat maka menjadi beban bagi tanah dan tanah menjadi dipadatkan. Oleh karena itu maka permukaan tanah menjadi turun.

Faktor lain yang berpengaruh adalah kenaikan permukaan air laut (MSL) akibat pemanasan global. Saat ini suhu udara di bumi semakin meningkat sehingga lempengan dan gunung-gunung es serta gletsyer makin mencair . Karena pencairan lapisan kriosfer tersebut  maka permukaan air laut juga meningkat meskipun ordenya sangat kecil yakni hanya berorde milimeter per tahun. 

Faktor ketiga yang turut berperan dalam hal tersebut adalah peningkatan cuaca ekstrim khususnya hujan deras yang terjadi di daratan yang akhirnya mencapai laut akibat perubahan iklim. Berkali-kali dalam blogspot ini saya menyebut dan menulis tentang perubahan iklim ini sekaligus juga videonya. Perubahan iklim ini membawa dampak signifikan terhadap anomali kejadian cuaca, musim dan iklim turunannya. 

Bila ketiga hal di atas terjadi secara bersamaan, saluran drainase tidak berfungsi dengan baik, terjadi pasang laut yang tinggi maka banjir rob di pantai akan dengan mudah terjadi. Lalu apa yang bisa dilakukan bila hal tersebut terjadi?? Banyak hal!! Contoh kecil adalah aktivitas memerangi perubahan iklim dengan cara perbanyak tanam pohon, kurangi pemakaian energi yang berlebihan, kurangi pemakaian kertas, dan lain-lain. Hal-hal tersebut lebih berupa upaya mitigasi.