Monday, May 18, 2020

Badai panas ekuinoks

Istilah badai panas saja sudah tidak benar untuk istilah meteorologi, apalagi bila ditambahi kata ekuinoks. Tidak ada istilah badai panas, yang ada adalah gelombang panas. Gelombang panas ini biasanya terbentuk sebagai efek Foehn dari suatu halangan tertentu misalnya pegunungan atau adanya aliran masa panas yang tidak biasanya terjadi dari daerah padang pasir. Badai biasanya digunakan untuk menunjukkan adanya perawanan besar dan tinggi yang disertai petir, guruh atau kilat sehingga disebut sebagai badai petir, badai guruh atau thunderstorm. Badai tropis merujuk pada kondisi satu tahap sebelum terbentuknya siklon tropis dan satu tahap setelah depresi tropis. Sedangkan ekuinoks menyatakan kondisi dimana matahari berada seolah-olah di atas ekuator atau khatulistiwa atau berada di lintang nol derajat. Ini menyebabkan belahan bumi utara dan bumi selatan mempunyai radiasi matahari yang sama. Hal ini terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya. Meskipun ini tidak berarti bahwa ekuinoks menjamin kondisi cuaca dan musim di kedua belahan bumi sama. Ini mengingat beberapa hal, misalnya distribusi daratan dan lautan yang tidak sama, adanya efek delay/keterlambatan respon panas media di bawahnya, kapasitas panas yang tidak sama dan sebagainya.
Peristiwa ekuinoks merupakan hal yang biasa saja terjadi setiap tahun. Tidak ada hal aneh dari peristiwa tersebut kecuali ketika matahari berada pada fase aktif sehingga hot spot yang melontarkan semburah panas matahari ke angkasa luar terasakan sampai ke bumi. Jadi sekali lagi istilah badai panas ekuinoks tersebut tidak benar dan tidak perlu dibahas lagi mengingat kelihatannya setiap tahunnya diulang-ulang.  

1 comment: