Pada tanggal 28 Desember 2023 kemarin telah dilaksanakan webinar dengan judul di atas dan menghasilkan beberapa kesimpulan dan peringatan sebagai berikut:
Press Release
Webinar Series on
Knowledge Sharing: Reflection on Hydrometeorological Disasters in 2023 and
Potential Occurrences in 2024
Bandung, 28th Dec
2023 - The Faculty of Earth Sciences and Technology at Bandung Institute of
Technology (ITB), in collaboration with the University of Gadjah Mada (UGM),
the Indonesian Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG), and the
National Research and Innovation Agency (BRIN), successfully conducted a
knowledge-sharing webinar titled "Reflection on Hydrometeorological
Disasters in 2023 and Potential Occurrences in 2024" on Thursday, December
28, 2023, from 9:00 AM to 12:00 PM WIB.
- Dr. Joko Wiratmo - Bandung
Institute of Technology (ITB)
- Dr. Siswanto - Indonesian
Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG)
- Prof. Djati Mardiatno -
University of Gadjah Mada (UGM)
- Prof. Eddy Hermawan - National
Research and Innovation Agency (BRIN)
During the webinar,
the experts discussed the reflection on hydrometeorological disasters in 2023
and the potential occurrences in 2024. Key topics included the significant
impact of the 2023 heatwave in South Asia and the influence of El Nino on
rainfall, drought, and the economy in Indonesia. The speakers also emphasized
the importance of local wisdom in reducing the impact of hydrometeorological
disasters and discussed the predictability of El Nino-Southern Oscillation
(ENSO) and its implications on climate impacts.
The event provided
participants with a platform for interactive discussions with the experts,
enabling them to gain broader insights and knowledge. Attendees had the
opportunity to directly ask questions and receive adequate answers related to
the discussed topics.
Five key takeaways
from the webinar are as follows:
- The year 2023 is likely to be
confirmed as the hottest year ever recorded, highlighting the importance
of addressing climate change through emission reduction strategies and
adaptation.
- The severe heatwave in South Asia
in 2023 had a significant impact on India, Bangladesh, Pakistan, and
Nepal, with record-breaking temperatures and substantial consequences such
as health issues, crop failures, water scarcity, and increased electricity
demand.
- El Nino in Indonesia in 2023
resulted in reduced rainfall, higher temperatures, and economic impacts on
sectors such as agriculture and tourism. Early warning systems, water
management, and climate-resilient agriculture are crucial for adaptation.
- Local wisdom plays a vital role
in responding to hydrometeorological disasters, integrating traditional
knowledge with scientific approaches to reduce disaster risks and enhance
resilience.
- The recent evolution, current
status, and predictions of El Nino-Southern Oscillation (ENSO) have
significant implications for climate impacts, including regional rainfall
patterns and extreme events.
By participating in
this webinar, it is hoped that the public will gain a better understanding of
the importance of predicting and mitigating hydrometeorological disasters and
actively contribute to protecting themselves and their communities from
disaster threats.
For more
information, please contact:
Dr. Joko Wiratmo
Faculty of Earth Sciences and Technology, Institut Teknologi Bandung wiratmo@itb.ac.id
This press release was
prepared by: Dr. Dasapta Erwin Irawan and Stevanus Nalendra Jati, ST., MT.
Siaran Pers
Seri Webinar tentang
Berbagi Pengetahuan: Refleksi Bencana Hidrometeorologi pada tahun 2023 dan
Potensi Kejadian pada tahun 2024
Bandung, 28 Desember
2023 - Fakultas Ilmu Bumi dan Teknologi di Institut Teknologi Bandung (ITB),
bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), dan Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN), berhasil menyelenggarakan webinar berbagi pengetahuan yang
berjudul "Refleksi Bencana Hidrometeorologi pada tahun 2023 dan Potensi
Kejadian pada tahun 2024" pada hari Kamis, 28 Desember 2023, pukul 9:00
pagi hingga 12:00 siang WIB.
Webinar ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
memprediksi dan mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi. Acara yang dihadiri
oleh lebih dari 70 peserta ini menampilkan wawasan dari empat pembicara
terkemuka:
- Dr. Joko Wiratmo - Institut
Teknologi Bandung (ITB)
- Dr. Siswanto - Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG)
- Prof. Djati Mardiatno -
Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Prof. Eddy Hermawan - Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN)
Selama webinar, para
ahli membahas refleksi bencana hidrometeorologi pada tahun 2023 dan potensi
kejadian pada tahun 2024. Topik utama meliputi dampak signifikan gelombang
panas pada tahun 2023 di Asia Selatan dan pengaruh El Nino terhadap curah
hujan, kekeringan, dan ekonomi di Indonesia. Para pembicara juga menekankan
pentingnya kearifan lokal dalam mengurangi dampak bencana hidrometeorologi dan
membahas prediktabilitas El Nino-Southern Oscillation (ENSO) serta implikasinya
terhadap dampak iklim.
Acara ini memberikan
peserta untuk berdiskusi interaktif dengan para ahli, memungkinkan mereka untuk
memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Peserta memiliki kesempatan
untuk langsung bertanya dan menerima jawaban yang memadai terkait topik yang
dibahas.
Berikut adalah lima
poin penting yang dapat diambil dari webinar ini:
- Tahun 2023 kemungkinan akan
dikonfirmasi sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat, menyoroti
pentingnya mengatasi perubahan iklim melalui strategi pengurangan emisi
dan adaptasi.
- Gelombang panas yang parah di
Asia Selatan pada tahun 2023 berdampak signifikan bagi India, Bangladesh,
Pakistan, dan Nepal, dengan suhu yang mencetak rekor dan konsekuensi
serius seperti masalah kesehatan, gagal panen, kekurangan air, dan
peningkatan permintaan listrik.
- El Nino di Indonesia pada tahun
2023 menyebabkan curah hujan berkurang, suhu yang lebih tinggi, dan dampak
ekonomi pada sektor-sektor seperti pertanian dan pariwisata. Sistem
peringatan dini, pengelolaan air, dan pertanian yang tahan iklim sangat
penting untuk adaptasi.
- Kearifan lokal memainkan peran
penting dalam merespons bencana hidrometeorologi, mengintegrasikan
pengetahuan tradisional dengan pendekatan ilmiah untuk mengurangi risiko
bencana dan meningkatkan ketahanan.
- Evolusi terkini, status saat ini,
dan prediksi El Nino-Southern Oscillation (ENSO) memiliki implikasi yang
signifikan terhadap dampak iklim, termasuk pola curah hujan regional dan
peristiwa ekstrem.
Dengan
berpartisipasi dalam webinar ini, diharapkan masyarakat akan memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya memprediksi dan mitigasi bencana
hidrometeorologi serta berkontribusi aktif untuk melindungi diri dan komunitas
mereka dari ancaman bencana.
Untuk informasi
lebih lanjut, silakan hubungi:
Dr. Joko Wiratmo
Fakultas Ilmu Bumi dan Teknologi, Institut Teknologi Bandung wiratmo@itb.ac.id
Siaran pers ini
disusun oleh: Dr. Dasapta Erwin Irawan dan Stevanus Nalendra Jati, ST., MT.
Perlu diketahui sebaran dari peserta webinar tersebut adalah sebagai berikut:
No comments:
Post a Comment