Dalam beberapa hari mendatang saya akan mencoba meramal kondisi musim tahun 2015 dari berbagai sumber yang kemudian diramu dan dianalisis menggunakan kacamata meteorologi dan klimatologi. Nantikan ya.
Obyektif, Independen, Sportif, Berpikir Positif, Berjiwa BESAR
Tuesday, February 3, 2015
Tuesday, January 20, 2015
Jawaban soal ujian akhir semester Meteorologi Enjinering
Sesuai apa yang telah saya janjikan sebelumnya, berikut ini jawaban soal ujian akhir semester matakuliah Meteorologi Enjinering oleh salah seorang mahasiswa saya. Silahkan memberi nilai.
1. Peran
petugas/ahli meteorology dalam dunia penerbangan, adalah:
-
Melaporkan cuaca terkini di tempat yang
akan dituju oleh pesawat;
-
Mengukur berbagai parameter meteorology seperti
hujan, angin, visibilitas, perawanan, tekanan dan menyampaikannya ke pilot atau
ke bandara-bandara lain yang memiliki koneksi untuk arus bolak balik pesawat
dari dan ke tujuan tempat tersebut (pengukuran langsung/ observasi)
-
Melaporkan cuaca per satu jam untuk data
dan prediksi di tempat tersebut dengan tepat;
-
Membuat data dan peta sinoptik di
bandara tersebut guna untuk arsip data dan evaluasi kejadian-kejadian yang
terjadi yang bisa digunakan untuk prediksi cuaca atau kejadian selanjutnya;
-
Menjaga dan mengawasi alat-alat yang
digunakan untuk observasi agar tetap layak untuk digunakan.
2. Hal-hal
yang harus disampaikan kepada pilot pesawat untuk menerbangkan adalah:
-
Visibilitas. Ketika visibilitas rendah
maka pilot tidak boleh menerbangkan pesawat. Minimal visibilitas adalah kurang
lebih 2 km. Visibilitas berguna agar jarak pilot saat landing/take off dapat
melihat dengan jelas daerah sekitar.
-
Informasi cuaca yang meliputi (tekanan, temperature,
hujan asam) yang terjadi di daerah tempat yang akan dituju;
-
Informasi perawanan di sekitar bandara
yang akan dituju, dimana jika tidak diberikan informasi maka pilot tidak tahu
dimana tempat awan cumulonimbus yang mengandung petir. Jika tidak diberitahu,
maka pesawat akan mengalami turbulensi di sekitar awan, dan akan jatuh.
-
Kondisi landasan bandara, apakah
licin/tidak agar pesawat dapat berjalan dengan baik;
-
Jika kondisi cuaca di tempat yang dituju
buruk, sebaiknya penerbangan ditunda;
-
Selain itu pilotjuga harus mengetahui
informasi pesawat yang sedang berada di jalur yang sama dengan pesawat agar
tidak terjadi tabrakan;
-
Pilot juga harus mengetahui jumlah
penumpang agar dapat mengestimasi berat pesawat dengan kondisi kecepatan.
3. Yang
perlu diperbaiki dalam layanan informasi cuaca di bandara, adalah:
-
Alat-alat yang digunakan sebaiknya alat
yang up to date (terkini), semakin canggih alatnya, maka akan semakin bagus
laporan cuaca yang dihasilkan;
-
Alat yang adapun sebaiknya dikalibrasi
dengan baik agar data yang terukur tidak salah dan teliti;
-
Kelengkapan alat meteorology juga perlu
seperti radar. Saat berkunjung ke bandara kemarin, tidak terlihat adanya radar.
Padahal radar penting untuk melakukan observasi;
-
Perlu adanya pengetahuan baru yang
didapatkan oleh para pengamat cuaca di bandara, agar semakin mengerti tentang
cuaca, maupun kondisi yang sedang terjadi;
-
Kemudian pengiriman data ke tower juga
harusnya lebih tepat, jangan terlambat agar informasi cuaca yang didapat pilot
sebelum terbang atau saat terbang tersampaikan dengan baik;
-
Pengamatan juga harusnya dilakukan
dengan teliti, tidak asal-asalan, dan sesuai kaedah yang berlaku;
-
Hasil data juga sebaiknya dikirim ke
BMKG/Pusat penerima informasi agar dapat diarsipkan, dan dapat dilihat kondisi
cuaca yang terjadi;
-
Segala data yang diperoleh diarsipkan
dengan baik.
4. Jika
terjadi kecelakaan pesawat yang mesti dilakukan adalah:
-
Memeriksa kondisi pesawat, kerusakan
yang terjadi, serta mengetahui bagaimana kondisi saat sebelum take off. Hal ini
ditanyakan kepada ahli mesin yang berada di bandara;
-
Mengumpulkan informasi dari para saksi.
Baik itu saksi yang ada di sekitar bandara, maupun saksi yang berada di dalam
pesawat (jika masih ada yang selamat) tentang apa yang terjadi di dalam
pesawat;
-
Memeriksa kelayakan mesin pesawat,
apakah layak digunakan/tidak;
-
Mengetahui/mencari informasi tentang
kondisi cuaca saat itu. Apakah cerah/terjadi hujan, cuaca ekstrim dsb yang bisa
membahayakan jika dilakukan penerbangan, hal ini ditanyakan kepada ahli meteorology
di bandara;
-
Memeriksa kesehatan dari pilot pesawat. Apakah
dalam keadaan sehat, mabuk, atau apakah dalam kondisi layak menerbangkan
pesawat/tidak, jika pilot masih selamat;
-
Menanyakan kepada petugas meteorology sejauh
mana informasi cuaca disampaikan kepada pilot;
-
Menanyakan kepada saksi di sekitar
bandara, bagaimana pesawat jatuh/kejadian terjadi;
-
Menanyakan kepada petugas di bandara
apakah kondisi landasan bagus/layak atau tidak untuk pesawat landing (jika
kecelakaan pesawat terjadi di luar bandara);
-
Menanyakan kepada petugas meteorology apakah
sudah dilakukan peringatan/belum jika di sana terjadi cuaca ekstrim dan
seharusnya pesawat tidak boleh landing/terbang.
Tuesday, January 13, 2015
Coba jawab pertanyaan berikut tentang meteorologi enjinering
Berikut ini saya sampaikan ujian akhir semester mata kuliah meteorologi enjinering yang saya ujikan pada tanggal 17 Desember 2014 yang lalu, beberapa hari sebelum kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 akhir Desember 2014. Jawaban bisa dikirim melalui email saya: joko.wiratmo@meteo.itb.ac.id. Seminggu mendatang akan saya posting jawaban salah satu mahasiswa saya. Coba anda beri nilai berapa jawaban mahasiswa saya tersebut.
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER METEOROLOGI ENGINEERING
RABU, 17 DESEMBER 2014; 12.30 sd 13.45 WIB
R. LAB. METEOROLOGI TERAPAN
Setelah anda berkunjung ke tower meteorology Bandara
Husein Sastranegara Bandung beberapa waktu yang lalu, jawablah beberapa pertanyaan
berikut ini:
1. Jelaskan
peran petugas/ahli meteorology dalam dunia penerbangan ! (25)
2. Hal-hal
apa saja yang harus disampaikan kepada pilot pesawat untuk menerbangkan
pesawat? Jelaskan! (25)
3. Apa
saja yang perlu diperbaiki dalam layanan informasi cuaca di bandara? Jelaskan!
(25)
4. Jika
anda seorang anggota KNKT (Komite Nasional Kecelakaan Transportasi) yang sedang
menangani kasus kecelakaan pesawat terbang, apa saja yang mesti saudara
tanyakan kepada saksi? Jelaskan! (25)
---------------------selamat
mengerjakan, semoga sukses ------------------
Monday, January 5, 2015
Kecelakaan pesawat Air Asia perlu disikapi dengan bijak
Lebih dari seminggu yang lalu, pesawat Air Asia mengalami kecelakaan di atas selat Karimata, antara pulau Sumatera dan Kalimantan. Seratus enam puluh satu penumpang diduga meninggal dunia. Sampai hari ini (5 Januari 2015), 34 orang sudah diketemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan beberapa sudah dapat diidentifikasi. Pencarian bangkai pesawat beserta penumpangnya dilakukan dengan sekuat tenaga dan kemampuan terbaik yang dimiliki Basarnas, TNI dan Polri dengan bantuan negara-negara sahabat. Tentu kita apresiasi kerja keras mereka.
Tidak lepas dari usaha yang telah dan sedang dilakukan, ternyata alam menunjukkan kuasanya. Kondisi cuaca dan laut sangat mempengaruhi keberhasilan Basarnas dalam menemukan para korban. Cuaca dalam beberapa hari ini kurang bersahabat ...hujan deras dan angin yang cukup kencang sehingga gelombang cukup tinggi mencapai 2 - 3 meter. Dalam kondisi semacam ini, tidak mudah bagi Basarnas untuk segera menemukan bangkai pesawat dan para penumpang pesawat.
Kembali ke awal kejadian ... diduga pesawat mengalami masalah karena cuaca buruk yang ditandai dengan banyaknya tumbuh awan-awan jenis kumulonimbus (Cb) dalam lintasan penerbangan. Awan ini memang banyak berkembang di wilayah Indonesia yang berupa kepulauan dan sepanjang tahun mengalami pemanasan dari matahari. Wilayah kita dilalui gerak semu matahari dari 23,5o lintang utara dan 23,5o lintang selatan. Pada saat ini matahari sedang berada di belahan bumi selatan dan bergerak menuju utara setelah mencapai 23,5o lintang selatan pada 21 Desember 2014. Wilayah konvergensi antar tropis (ITCZ: intertropical convergence zone) saat ini lebih banyak berada di selatan katulistiwa yang ditandai dengan banyaknya perawanan di selatan ekuator. Angin barat laut yang berhembus kemungkinan besar akan membawa bangkai pesawat menuju ke tenggara dari lokasi kejadian karena adanya arus yang timbul.
Perlu diketahui bahwa awan kumulonimbus timbul karena updraft yang kuat akibat pemanasan oleh matahari. Dalam era pemanasan global seperti sekarang ini, secara teoritis memang akan memicu perkembangan awan-awan Cb menjadi lebih besar. Memang harus ada penelitian yang mendalam mengenai masalah ini. Selama ini, wilayah Indonesia terbukti mempunyai perawanan Cb yang terbesar di dunia, mengalahkan Cb yang terbentuk di benua Afrika dan Amerika Selatan sekitar ekuator. Itulah sebabnya maka wilayah ini berperan sangat besar pada terbentuknya berbagai gelombang dan osilasi udara yang mempengaruhi cuaca dan iklim dunia.
Semoga dengan adanya kecelakaan pesawat Air Asia makin menguatkan perhatian kita tentang peran cuaca, musim dan iklim. Peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh peralatan yang modern harus diupayakan oleh pemerintah agar jasa penerbangan tidak dinodai oleh timbulnya berbagai kecelakaan yang menelan korban jiwa. Harga satu nyawa sekalipun tidak akan pernah terbayar dengan uang berapapun.
Tidak lepas dari usaha yang telah dan sedang dilakukan, ternyata alam menunjukkan kuasanya. Kondisi cuaca dan laut sangat mempengaruhi keberhasilan Basarnas dalam menemukan para korban. Cuaca dalam beberapa hari ini kurang bersahabat ...hujan deras dan angin yang cukup kencang sehingga gelombang cukup tinggi mencapai 2 - 3 meter. Dalam kondisi semacam ini, tidak mudah bagi Basarnas untuk segera menemukan bangkai pesawat dan para penumpang pesawat.
Kembali ke awal kejadian ... diduga pesawat mengalami masalah karena cuaca buruk yang ditandai dengan banyaknya tumbuh awan-awan jenis kumulonimbus (Cb) dalam lintasan penerbangan. Awan ini memang banyak berkembang di wilayah Indonesia yang berupa kepulauan dan sepanjang tahun mengalami pemanasan dari matahari. Wilayah kita dilalui gerak semu matahari dari 23,5o lintang utara dan 23,5o lintang selatan. Pada saat ini matahari sedang berada di belahan bumi selatan dan bergerak menuju utara setelah mencapai 23,5o lintang selatan pada 21 Desember 2014. Wilayah konvergensi antar tropis (ITCZ: intertropical convergence zone) saat ini lebih banyak berada di selatan katulistiwa yang ditandai dengan banyaknya perawanan di selatan ekuator. Angin barat laut yang berhembus kemungkinan besar akan membawa bangkai pesawat menuju ke tenggara dari lokasi kejadian karena adanya arus yang timbul.
Perlu diketahui bahwa awan kumulonimbus timbul karena updraft yang kuat akibat pemanasan oleh matahari. Dalam era pemanasan global seperti sekarang ini, secara teoritis memang akan memicu perkembangan awan-awan Cb menjadi lebih besar. Memang harus ada penelitian yang mendalam mengenai masalah ini. Selama ini, wilayah Indonesia terbukti mempunyai perawanan Cb yang terbesar di dunia, mengalahkan Cb yang terbentuk di benua Afrika dan Amerika Selatan sekitar ekuator. Itulah sebabnya maka wilayah ini berperan sangat besar pada terbentuknya berbagai gelombang dan osilasi udara yang mempengaruhi cuaca dan iklim dunia.
Semoga dengan adanya kecelakaan pesawat Air Asia makin menguatkan perhatian kita tentang peran cuaca, musim dan iklim. Peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh peralatan yang modern harus diupayakan oleh pemerintah agar jasa penerbangan tidak dinodai oleh timbulnya berbagai kecelakaan yang menelan korban jiwa. Harga satu nyawa sekalipun tidak akan pernah terbayar dengan uang berapapun.
Subscribe to:
Posts (Atom)