Friday, January 3, 2020

Bencana banjir

Hadiah khusus tahun baru kali ini adalah bencana banjir. Mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa banjir kali ini bisa sebesar itu. Air sungai meluap dan banyak membanjiri pemukiman warga. Tak pelak lagi maka banyak pihak kerepotan akibat banjir yang demikian besar yang melanda beberapa kawasan khususnya ibukota Jakarta. Banyak mobil terendam sehingga banyak kemungkinan harus masuk bengkel. Rumah-rumah warga termasuki air dan perabotan rumah tangga terendam atau mengapung di dalam rumah. Tak terhitung kerugian yang harus ditanggung warga masyarakat.Bahkan ada yang meninggal karena banjir dan dampaknya. Sarana dan prasarana publik juga mengalami kerusakan sebagian. Selama 3 hari ini khususnya banyak berita beredar tentang banjir di Jakarta dan sekitarnya meskipun di beberapa tempat sebelum tahun baru, sudah mengalami banjir besar seperti yang terjadi di Sumatera.
Sebenarnya masalah banjir ini bukan barang baru, hampir setiap tahun terjadi. Kali ini agak lebih super karena terjadi bertepatan dengan tahun baru saat warga kita begitu gembira merayakan malam tahun baru. Hujan deras yang terjadi tanggal 31 Desember 2019 di Jawa Barat dan Jakarta sangat berdampak pada naiknya permukaan air sungai sehingga air melimpah kemana-mana. Apakah ini merupakan banjir 5, 10, 20, 25 tahunan atau bahkan lebih? Masih harus diteliti lebih lanjut. Tapi yang jelas dengan kondisi lingkungan yang semakin berubah dan sering kurang memperhatikan siklus hidrologi maka tidaklah salah kalau mengatakan bahwa banjir ini akibat masalah musim, lingkungan dan perilaku masyarakat. Perubahan cepat pada lingkungan sehingga air tidak banyak meresap ke dalam tanah, sungai yang banyak mengalami sedimentasi karena ada erosi dan sampah, dan sebab-sebab lain misal pasang surut air laut bisa berkontribusi pada kejadian banjir dan genangan. Oleh sebab itu maka beberapa hal yang bisa dilakukan adalah memperbaiki sepanjang daerah aliran sungai, perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan sehingga saluran drainase terhambat, mempercepat pembangunan/memfungsikan dengan baik waduk/situ-situ/kolam besar/hidropori/sumur resapan,  mengedukasi masyarakat untuk ikut serta dalam penanggulangan dan mitigasi bencana, dan lain-lain.
Ada baiknya untuk melihat kembali tulisan berikut ini, sebagai perbandingan yang mungkin terjadi di tempat lain. Selain itu tidak lupa saya mengingatkan untuk menyesuaikan pembangunan dengan masalah cuaca, musim dan iklim.
Tak lupa saya sampaikan turut berbelasungkawa, semoga Allah SWT/Tuhan YME mengganti kehilangan harta benda saudara-saudara kita yang rusak/hilang dan semoga yang meninggal husnul khatimah. Aamiin.

Tuesday, December 31, 2019

Pergantian malam tahun baru 2020

Hari ini diberitakan hujan terjadi di banyak tempat dan bahkan di jalan tol sampai terjadi air menggenang beberapa waktu yang menyebabkan kemacetan parah. Tak heran karena beberapa waktu sebelumnya hujan deras terjadi. Genangan yang membanjiri tol tersebut mungkin diakibatkan tidak berfungsi dengan baiknya saluran drainase atau saluran tersebut tidak mampu menampung air hujan yang deras. Mengingat kalau kita mengamati distribusi uap air yang ada di atmosfer, banyak wilayah berawan besar dan masif serta juga merata, maka tidak mengherankan bahwa hujan deras dan lama terjadi. Tapi mungkin sebagian sekarang sudah jauh berkurang hujannya atau mungkin rintik-rintik sehingga kemungkinan tengah malam nanti di banyak tempat sudah jauh mereda atau bahkan tidak hujan lagi. Ini mengingat tetes air hujan yang ada di atmosfer sudah banyak jatuh sebagai hujan.
Menutup akhir tahun ini, saya mengucapkan selamat tahun baru 2020. Semoga di tahun baru ini perkembangan pembangunan yang pesat semakin menyertai kehidupan bangsa Indonesia. Indonesia makin disegani bangsa-bangsa lain di dunia karena bergerak pesat menjadi negara maju, makmur dan adidaya dunia. Aamiin.