Baru beberapa hari yang lalu ajang kegiatan OSN (olimpiade sains nasional) diselenggarakan di propinsi Sumatera Selatan khususnya di kota Palembang. Salah satu yang dipertanyakan dalam kompetisi tersebut adalah tentang kondisi kota Palembang yang pada bulan April dan Mei ini begitu gerah dan panas. Menurut kalian apa sebabnya? Jawabannya sebenarnya sangat mudah. Ada tiga sebab mengapa hal tersebut terjadi. Yang pertama adalah bahwa kota Palembang terdapat di dekat lintang ekuator dimana sepanjang tahun mengalami pemanasan. Gerak semu matahari dari lintang 23,5 derajat lintang utara dan selatan menyebabkan radiasi matahari di wilayah dekat ekuator mendapatkan jumlah yang besar.
http://beritadaerah.co.id/wp-content/uploads/2015/05/antarafoto-jembatan-ampera-palembang-040515-nw-3.jpg
Yang kedua adalah adanya efek orografi yang terdapat di sebelah barat kota Palembang. Orografi tersebut menyebabkan Palembang dalam waktu-waktu tertentu khususnya selama musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami efek Fohn. Efek orografi ini menyebabkan sisi barat Sumatera khususnya Palembang mendapatkan curah hujan lebih banyak daripada sisi sebelah timur-nya. Daerah bayang-bayang hujan terjadi di sebelah timur Bukit Barisan. Penyebab ketiga adalah penguapan yang tinggi akibat radiasi matahari sepanjang tahun. Tanah gambut yang banyak terdapat di sana memberi kesempatan uap air akan teruapkan. Kita akan seperti mengalami mandi sauna. Hal-hal lain yang turut menyumbang kondisi di atas adalah makin berkurangnya jumlah pohon dan daerah yang banyak pohonnya. Pohon memberikan efek mengurangi radiasi yang sampai ke permukaan bumi dan menyegarkan karena menghasilkan oksigen.