ITCZ atau intertropical convergence zone hari ini masih berada di belahan bumi selatan Indonesia. Ini tentu saja berpengaruh pada curah hujan di kawasan tersebut dimana peluang terjadi bencana alam banjir dan sejenisnya lebih banyak terjadi di wilayah selatan. Ini terlihat pada link di bawah ini:
http://inderaja.bmkg.go.id/IMAGE/HIMA/H08_EH_Indonesia.png?id=47463h1fuqvdsvsxjmn89yo
Perlu juga diketahui, meskipun beberapa hari terakhir curah hujan relatif kecil, bukan berarti bahwa kemungkinan hujan sampai dengan akhir bulan ini mengecil. Bisa jadi di wilayah lain curah hujan cukup besar mengingat puncak musim hujan di berbagai tempat di tanah air bisa berbeda-beda. Secara garis besar ada 3 pola curah hujan di Indonesia yakni monsoonal, ekuatorial dan lokal. Bisa jadi pola ini tidak tergambar dengan jelas karena merupakan kombinasi dari ketiganya, hanya saja yang paling dominan yang mana ... itu yang akan tergambar lebih jelas polanya dibanding yang lain. Barangkali anda juga tahu bahwa banyak faktor yang mempengaruhi curah hujan di Indonesia baik yang dalam arah zonal maupun meridional serta lokal. Beberapa yang bisa disebut adalah monsoon, IOD, ENSO, MJO, SAO, PDO, gelombang-gelombang atmosfer, dan berbagai faktor lain yang belum terungkap sampai dengan saat ini.
Penelitian-penelitian baik yang dilakukan oleh PT maupun BRIN masih belum optimal dalam mengungkap semua fenomena yang disebut di atas. Bahkan barangkali akan muncul fenomena-fenomena alam baru yang belum ditemukan sampai dengan saat ini mengingat demikian kompleksnya hubungan antar sub sistem iklim dalam skala waktu detik sampai waktu tak terhingga. Model-model peramalan cuaca yang ada saat ini merupakan penyederhanaan berbagai proses yang diperhitungkan di sana. Oleh karena itu para peneliti dan akademisi serta praktisi seharusnya makin mendalami hal-hal tersebut.
Dampak curah hujan yang terjadi pada waktu ke depan ini bisa jadi akan menyebabkan banjir, longsor, erosi, banjir bandang dsb sehingga perlu tetap waspada akan kemungkinan bencana-bencana tersebut. Semoga saja, dengan berkaca pada peristiwa yang sudah terjadi, langkah-langkah preventif, adaptif dan kuratif bisa dilakukan sesegera mungkin. Tulisan saya sebelum-sebelumnya banyak menyampaikan masalah ini.