Setelah gunung SInabung meletus beberapa waktu yang lalu, kini beberapa hari yang lalu gunung Kelud di Jawa Timur unjuk gigi juga. Tercatat debu yang disemburkan ke langit terbawa angin sampai ke daerah yang jauh dari pusatnya di Jawa TImur. Di Yogyakarta, di Surakarta, bahkan di Bandung pun dirasakan debu ini menyelimuti angkasa dan mengganggu pemandangan. Di beberapa bandara, operasional penerbangan tidak bisa dilaksakanan karena dikhawatirkan menggangngu mesin pesawat terbang. Informasi semacam ini bertebaran di berbagai media massa.
Yang menarik adalah bahwa pada saat gunung api meletus, terjadi kilat dan guntur yang silih berganti menerjang. Ini tidak lain karena material gunung api yang dikeluarkannya banyak mengandung ion-ion positif dan negatif yang dipancarkan ke angkasa. Kita tahu bahwa jika suatu material mengandung sejumlah ion positif dan negatif bertumbukan maka akan terjadi pemisahan muatan. Satu material akan mengalamai kelebihan elektron sedangkan material yang lain yang mengalami kelebihan proton. Terjadi pemisahanan muatan partikel bermuatan. Akibatnya terjadi sambaran baik di dalam awan panas hasil erupsi maupun antar awan panas serta antara awan panas dengan permukaan bumi. Itulah sebabnya tidak heran kalau dalam kondisi erupsi gunung api, kilat - petir - guruh dan guntur silih berganti menyambar-nyambar.Sampai kapan hal ini berlangsung?? Tentu tidak lain bila beda muatan antara partikel-partikel yang bermuatan tersebut makin mengecil.
Yang menarik adalah bahwa pada saat gunung api meletus, terjadi kilat dan guntur yang silih berganti menerjang. Ini tidak lain karena material gunung api yang dikeluarkannya banyak mengandung ion-ion positif dan negatif yang dipancarkan ke angkasa. Kita tahu bahwa jika suatu material mengandung sejumlah ion positif dan negatif bertumbukan maka akan terjadi pemisahan muatan. Satu material akan mengalamai kelebihan elektron sedangkan material yang lain yang mengalami kelebihan proton. Terjadi pemisahanan muatan partikel bermuatan. Akibatnya terjadi sambaran baik di dalam awan panas hasil erupsi maupun antar awan panas serta antara awan panas dengan permukaan bumi. Itulah sebabnya tidak heran kalau dalam kondisi erupsi gunung api, kilat - petir - guruh dan guntur silih berganti menyambar-nyambar.Sampai kapan hal ini berlangsung?? Tentu tidak lain bila beda muatan antara partikel-partikel yang bermuatan tersebut makin mengecil.
No comments:
Post a Comment