Pada tahun 2010 ini cuaca dan iklim akan sedikit banyak mengalami perubahan dibanding waktu-waktu sebelumnya. Dengan berkembangnya El Nino pada intensitas sedang diprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kekeringan/ musim kemarau yang panjang. Namun bila dipole mode di samudra Hindia berkembang menuju negatif maka kemungkinan dampak El Nino ini bisa teredam, khususnya untuk kawasan Indonesia bagian barat. Sementara itu untuk Indonesia bagian timur, karena pengaruh samudra Pasifik lebih besar dibanding Indonesia bagian barat, maka kekeringan mungkin akan lebih terasakan.
Jikalau Dipole Mode ini sangat negatif, bukan tidak mungkin efeknya lebih terasakan khususnya di pulau Sumatera dan Jawa. Ada kemungkinan banjir di beberapa wilayah di kedua pulau tersebut mengingat meskipun curah hujan kecil namun kondisi lingkungan telah rusak.
Pada pertengahan tahun, ketika El Nino telah reda maka kemungkinan kemarau akan seperti biasa. Hujan tidak banyak terjadi dan kantong-kantong kekeringan seperti biasanya akan mengalami kekeringan. Nusa Tenggara merupakan wilayah yang potensial untuk hal ini. Di sekitar ekuator, curah hujannya mempunyai pola yang agak berbeda dengan daerah yang jauh ke selatan dari ekuator. Pada bulan September dan sekitarnya akan mengalami curah hujan lebih banyak. Di beberapa tempat seperti di Maluku, kemungkinan hujan akan bertambah pada bulan-bulan sekitar Juni-Juli-Agustus sehingga kemungkinan banjir di Maluku dan sekitarnya bisa terjadi. Sementara itu, Indonesia bagian utara ekuator akan banyak terpengaruh oleh El Nino dimana curah hujannya akan berkurang dibanding normalnya. Namun setelah El Nino berlalu maka curah hujan akan kembali normal.
No comments:
Post a Comment