Atmosfer merupakan sistem termohidrodinamis dari sistem iklim bumi. Komposisi
atmosfer merupakan titik awal kritis untuk memahami sistem iklim. Kondisi
termodinamis atmosfer seperti dicirikan oleh tekanan, temperatur dan
kelembapan spesifik menunjukkan luasnya pembahasan tentang sifat-sifat atmosfer. Medan gerak 3D dari
atmosfer dihasilkan dari pengaruh kombinasi antara komposisi dan keadaan
termodinamika atmosfer. Setiap karakteristik ini merupakan hal penting dalam
mendefinisikan iklim bumi.
Atmosfer bumi merupakan selubung gas tipis yang
terdistribusi hampir seragam di atas permukaan. Atmosfer kering kebanyakan
terdiri dari molekul-molekul nitrogen, oksigen dan sejumlah gas lain. Dalam
arah vertikal , 50% massa atmosfer ditemukan sampai pada ketinggian 5,5 km dan
lebih dari 99% ditemukan di bawah ketinggian 30 km. Sampai dengan mesopause
pada ketinggian kira-kira 78 km, komposisi atmosfer praktis seragam untuk
konsentrasi nitrogen, oksigen dan gas mulia lain serta karbon dioksida. Sedangkan
uap air terutama terkonsentrasi di troposfer bawah dan ozon terkonsentrasi di
stratosfer tengah.
Komposisi atmosfer merupakan determinan utama dari respon
iklim bumi terhadap energi radiasi. Molekul nitrogen dan oksigen, gas-gas
atmosfer yang paling melimpah, tidak aktif secara radiatif akibat struktur
diatomiknya dan tiadanya pergerakan dipole bahkan ketika bergetar sekalipun.
Sedangkan gas-gas atmosfer yang penting untuk penyerapan dan emisi energi
radian hanya berjumlah kurang dari 1% massa atmosfer.
Sumber: Mc Gregor & Nieuwolt, Tropical Meteorology, John Wiley & Sons, New York, 1998
Sumber: Mc Gregor & Nieuwolt, Tropical Meteorology, John Wiley & Sons, New York, 1998