Beberapa waktu terakhir ini banyak peristiwa anomali cuaca dan iklim yang mengakibatkan kerugian harta benda dan nyawa di berbagai belahan dunia, khususnya di benua Asia. Tahun lalu berbagai bencana besar terjadi yang kemungkinan diakibatkan oleh meningkatnya suhu bumi dan merupakan tahun terpanas sejak rata rata tahun 1850-1900 di wilayah Asia. Kondisi ini dari waktu ke waktu makin sulit untuk diprediksi mengingat efek berantai dari peristiwa pemanasan global yang dipicu oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Tahun 2024 pula telah disepakati meskipun tidak bulat dan angkanya kecil bahwa dana aksi iklim hanya 300 milyar dollar Amerika, jauh dari yang diharapkan yakni 1300 milyar dollar. Tahun ini akan dibahas lagi di pertemuan IPCC di Brazil Amerika Selatan. Semoga hasilnya lebih nyata dan dirasakan dalam keseharian hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi ini.
Beberapa waktu yang lalu telah dilaksanakan kuesioner terkait masalah pemanasan global dan perubahan iklim terhadap 84 peserta mata kuliah Perubahan iklim yang berasal dari 8 fakultas di ITB. Dan berikut inilah kesimpulan hasil survey tersebut yang kemudian dipublikasikan di Berita ITB .
Simak terus ya. Lihat juga https://jokowiratmo.blogspot.com/2025/07/hasil-survey-perubahan-iklim-itb-juni.html Oleh karena itu maka aksi iklim harus dilakukan dari mulai dunia pendidikan sejak usia dini.
No comments:
Post a Comment