Wednesday, December 15, 2021

La Nina sampai kapan??

 Membicarakan peristiwa La Nina selalu menarik perhatian mengingat dampak yang terjadi akibat peristiwa alam ini pada kehidupan di muka bumi besar. Peristiwa yang terjadi di samudra Pasifik tropis ini untuk Indonesia mempunyai dampak peningkatan jumlah curah hujan mengingat biasanya wilayah perairan Indonesia menghangat sehingga awan konvektif banyak terbentuk. Ditambah lagi peristiwa konvergensi karena tekanan rendah yang terbentuk di wilayah Indonesia. Dari analisis terhadap apa yang disampaikan terkait ENSO dan DM oleh Biro Meteorologi Australia maka prakiraan/prediksi/ramalan kondisi cuaca dan musim di Indonesia dapat dibaca di sini.  Faktor ketidakpastian dalam prediksi tetap akan ada dan nilainya akan membesar seiring dengan bertambahnya waktu dan ruang ke depan. Tingkat resolusi model prediksi yang terus menerus diperbaiki  akan makin mengurangi ketidakpastian ini. 

Perubahan iklim tampaknya juga berpengaruh pada kejadian La Nina dan El Nino meskipun sejauh ini masih belum jelas bagaimana kaitannya. Namun histori dari ENSO tersebut menunjukkan bahwa selama perubahan iklim puluhan tahun terakhir terjadi hubungan atau korelasi yang positif. Kejadian ENSO meningkat seiring dengan peningkatan pemanasan global dan perubahan iklim. Mencairnya es di kutub yang makin cepat kejadiannya sehingga membawa pengaruh besar pada perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut harus dipandang sebagai bagian yang terintegrasi dalam sistem iklim yang memang sedang mengalami perubahan dan upaya natural bumi untuk menjaga kesetimbangannya. Bahwa ada yang percaya dari hasil penelitiannya perubahan iklim yang terjadi sampai tahun 2100 akan menyebabkan kiamat, hal itu sah-sah saja karena kajiannya berdasarkan saintifik. Namun bahwa ada yang meninjaunya dari sudut pandang agama, itupun juga sah-sah saja. Jangan dibentur-benturkan karena basis kajiannya berbeda. 

Wednesday, December 8, 2021

Akankah banjir lahar dingin Semeru terjadi lagi??

 Gunung Semeru yang Sabtu kemarin meletus mengakibatkan puluhan jiwa melayang dan kerusakan yang parah pada bangunan, pekarangan dan kebun serta infrastruktur yang lain di beberapa desa di sekitarnya. Jembatan juga terputus sehingga beberapa wilayah tertentu terisolasi. Hujan yang terjadi di puncak dan lereng gunung tersebut membawa lahar dingin ke bawah dan juga menambah dampak kerusakan di wilayah yang dilaluinya. 

Tinggi gunung yang 3676 meter merupakan salah satu gunung tinggi di Indonesia yang masih aktif. Seperti juga gunung-gunung lain yang masih aktif, banyak lahan subur yang diusahakan oleh penduduk. Ini karena material gunung api yang termuntahkan setiap kali erupsi atau eksplosi menyebabkan kandungan hara yang sangat dibutuhkan tanaman di tanah meningkat. Oleh karena itu tidak heran kalau banyak penduduk yang tinggal di wilayah gunung-gunung aktif mengusahakan lahan untuk tujuan pertanian dan peternakan. Temperatur dan kelembapan relatif yang ada di sekitar gunung api terasa nyaman dan menyehatkan bagi makhluk hidup khususnya manusia.

Situasi gunung Semeru saat ini dapat dilihat pada link berikut ini. Tampak bahwa angin menuju ke arah utara dengan kecepatan rendah. Bila terjadi kepulan asap saat ini maka kemungkinan besar akan menuju ke arah utara. Semoga Semeru segera mereda dan suasana kembali normal terjadi. Masih ada kemungkinan banjir lahar dingin (banjir bandang) terjadi mengingat puncak musim hujan belum terlampaui, oleh karena itu harus tetap waspada. Bukan tidak mungkin terjadi letusan gunung api di tempat lain mengingat beberapa waktu yang lalu gunung Merapi di Jateng juga batuk-batuk kecil.