Friday, November 13, 2015

Banjir dan longsor ...itu sudah biasa??

Beberapa waktu ini diperkirakan di banyak tempat sudah memasuki musim hujan. Hujan dan musim hujan yang sangat dirindukan masyarakat setelah sekian lama tidak kunjung datang akibat ulah El Nino. Sekarang ketika sudah memasuki hujan ...tentu hal yang harus menjadi perhatian adalah banjir dan tanah longsor. Berita banjir skala besar memang belum banyak diberitakan oleh media massa, namun bukan berarti bahwa peluang kejadian semacam itu tidak akan terjadi. Bisa jadi akan terjadi walau mungkin tidak dalam jangka pendek (beberapa hari ke depan) mengingat belum merupakan puncak musim hujan. Banjir dalam skala kecil memang sudah beberapa kali terjadi karena aliran sungai meluap atau karena saluran drainase tidak mampu menampung air permukaan yang masuk ke dalamnya. Sedangkan longsor sudah di beberapa tempat diberitakan.
(http://lintas24.com/wp-content/uploads/2015/11/zJdgaOC8mU.jpg)
Sudah waktunya bagi pemerintah daerah untuk menegakkan aturan bagi perusak lingkungan. Pembabatan hutan, perubahan tata ruang yang tidak memasukkan aspek pertimbangan lingkungan di dalamnya, dan buang sampah sembarangan sehingga berdampak pada terganggunya aliran drainase dan sungai-sungai merupakan sedikit contoh yang harus ditertibkan dan diterapkan law enforcement yang masif. Apalagi bila dibangun pemukiman oleh para pengembang di area yang jelas-jelas untuk area konservasi alam maka sudah seharusnya pihak pemerintah daerah berani bersikap tegas. Dengan demikian maka bila ada yang mengatakan bahwa banjir dan longsor itu biasa, itu adalah pernyataan dari orang yang tidak peduli pada lingkungan. Sudah seharusnya bila pernyataannya dibalik menjadi TIDAK banjir dan longsor itu hal yang biasa. Bila terjadi banjir dan longsor maka itu kejadian LUAR BIASA.

Sunday, November 8, 2015

Awal musim hujan telah datang??

Mengamati beberapa citra satelit Himawari 8 akhir-akhir ini yang menunjukkan bahwa di banyak tempat sudah makin banyak awan yang berpotensi hujan menguatkan bahwa memang kelihatannya musim hujan telah tiba. Meskipun hal ini tidak berarti bahwa seluruh wilayah Indonesia mengalami musim hujan saat ini. Hal ini ditunjukkan bahwa, misalnya, di atas wilayah Nusa Tenggara baik Barat maupun Timur tidak banyak awan yang terbentuk yang berpotensi pada turunnya curah hujan. Hari ini (8/11/2015) citra Himawari menunjukkan bahwa pola awan tersebar di atas pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, sedikit Sulawesi, dan Papua meskipun sebagian besar wilayah perairan tertutup Indonesia (laut Jawa sampai Arafura) menunjukkan suhu permukaan laut yang lebih rendah dari pada di sekitarnya. Samudra Hindia menunjukkan suhu permukaan lautnya yang relatif hangat kecuali di sebelah barat daya Sumatera. Meski dipole mode sedikit positif, namun perairan yang hangat di sebelah barat Sumatera memungkinkan untuk banyak terbentuknya awan di kawasan tersebut. Pola streamline masih menunjukkan pola angin timuran yang merupakan transisi dari angin tenggara menuju angin timur laut. Timbulnya vorteks di dekat pulau Kalimantan memungkinkan banyak awan di wilayah tersebut namun diperkirakan menghambat massa udara yang menuju ke selatan seandainya vorteks ini bertahan beberapa hari ke depan. Moga-moga saja dengan makin mendekatnya awal musim hujan yang menunjukkan bahwa monsun lebih perkasa dibanding El Nino seiring dengan makin mendekatnya matahari ke lintang balik selatan akan memenuhi harapan masyarakat akan hujan setelah sekian lama kekeringan melanda Indonesia. Masih menguatnya El Nino di Pasifik ekuator tampaknya akan tidak banyak lagi berpengaruh pada musim di Indonesia di beberapa waktu ke depan meski harus diwaspadai juga perairan di wilayah tertutup Indonesia yang masih mendingin suhu permukaan lautnya dibanding sekitarnya. Untuk skala lokal, pengaruh pegunungan akan meningkatkan peluang terjadinya hujan orografis meskipun mungkin dalam skala yang lebih luas belum memungkinkan terjadinya hujan monsunal. Dengan kata lain, kehadiran pegunungan di suatu wilayah membawa dampak menguntungkan dalam mengurangi pengaruh dari El Nino. Semoga saja begitu!