Friday, August 14, 2015

Gerakan hemat air harus digalakkan

Di banyak tempat di Indonesia belakangan ini terjadi kekeringan sehingga berdampak pada munculnya krisis air di beberapa wilayah. Hal ini tidak mengherankan mengingat musim kemarau sedang berlangsung yang diperparah dengan munculnya El Nino pada tingkat moderat. Meskipun tidak semua wilayah mengalami kekeringan, namun secara umum boleh dikatakan bahwa Indonesia memasuki tahap krisis air besar-besaran. Di beberapa wilayah bahkan penduduknya harus mencari sumber air yang jauh dari tempat tinggalnya hanya demi beberapa ember air. Di Nusa Tenggara Timur, ada beberapa desa yang memanfaatkan batang tanaman tertentu untuk memperoleh air bersih dan hal ini telah terjadi bertahun-tahun manakala hujan lama tidak turun. Sampai sekarangpun hal ini masih berlangsung ... luar biasa. Ada saudara yang harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan air bersih dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena air ledeng tidak mengalir dengan lancar. Bahkan tidak jarang dia harus mandi di kantornya karena sulitnya memperoleh air bersih.
Mengingat bahwa air merupakan kebutuhan utama untuk hidup sehari-hari maka sudah selayaknya jika pemerintah turun tangan langsung. Mengharapkan masyarakat untuk survive dengan sendirinya bukanlah wujud pemerintah yang bertanggungjawab. Pemerintah selayaknya mengupayakan gerakan hemat air oleh masyarakat ketika air banyak tersedia dan mengatur agar kelangsungan siklus hidrologi terjaga dengan baik. Manajemen pengelolaan air harus sangat profesional agar kelangkaan air pada saat musim kemarau bisa diatasi. Bertahun-tahun hal ini terjadi dan berulang namun sepertinya kita tidak pernah belajar dari pengalaman tersebut. Mengharapkan hujan buatan dapat mengatasi hal ini hanya merupakan impian di siang bolong mengingat rendahnya kelembapan relatif udara yang bisa disemai dengan garam dapur, meskipun bisa pula dicoba. Masih beruntung bahwa di beberapa wilayah sudah mulai terjadi hujan meskipun tidak merata dan tidak deras. Ini setidaknya melegakan untuk sementara waktu meskipun kita tidak bisa berharap banyak karena memang belum waktunya. Penelitian menunjukkan bahwa musim hujan akan mundur dan mulai sekitar November di wilayah berpola curah hujan monsoonal. Semoga saja ada keajaiban alam yang menepis dugaan tersebut dimana hujan  terjadi lebih awal. Amin.

Sunday, July 26, 2015

Bagaimana hujan es terbentuk??

Di Medan Sumatera Utara hari ini tadi terjadi hujan es seperti yang diberitakan koran detik. Meskipun durasinya hanya 30 menit namun ini sudah bisa membuktikan bahwa awan-awan tebal yang pertumbuhannya vertikal dapat diduga merupakan sumber terjadinya prespitasi ini. Awan kumulus atau kumulonimbus diduga menjadi penyebabnya. Mengapa demikian? Ini tidak lain karena pertumbuhan es bisa terjadi bila terdapat suhu dalam awan yang nilainya lebih rendah dari 0oC. Bila ini tidak terjadi maka sangat sulit kemungkinan akan terjadinya hujan es. Pada awan yang temperaturnya lebih dari 0oC maka hanya terdapat tetes-tetes air bukan kristal es. Pada awan dingin kristal es bisa terbentuk karena adanya inti es. Akibat adanya updraft maka terjadilah tumbukan antara kristal es dengan kristal es atau antara kristal es dengan tetes air super dingin selain akibat tumbukan karena proses utama Bergeron.Tekanan uap di atas permukaan air cair super dingin lebih tinggi dibanding tekanan uap di atas permukaan kristal es sehingga berakibat air cair menguap dan menempel pada kristal es. Dengan demikian maka air cair akan makin berkurang sedangkan kristal es makin bertambah dan membesar. Karena makin besar ukuran kristal es maka daya apungnya akan lebih kecil daripada gaya tarik gravitasi. Ini berakibat pada makin besarnya kemungkinan jatuhnya kristal es yang bisa berwujud batu es ke permukaan bumi. Pada saat itulah maka di permukaan bumi terjadi hujan es. Ukuran es bisa berkurang akibat gesekan batu es (hail) dengan udara yang hangat. Besarnya batu es terbesar yang pernah jatuh ke  permukaan bumi yang pernah tercatat adalah hampir 1 kg. Ukuran yang sangat besar tersebut sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang tertimpanya karena kaca mobilpun bisa berlubang.