Tuesday, March 31, 2015

Struktur vertikal atmosfer (1)

Atmosfer bumi yang terdiri dari beberapa lapisan banyak manfaatnya bagi kehidupan di permukaan bumi. Lapisan-lapisan tersebut bila dimulai dari lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi adalah troposfer, stratosfer, mesosfer dan thermosfer. Setiap lapisan tersebut mempunyai karakteristik tersendiri. Pada lapisan troposfer inilah peristiwa cuaca terjadi. Lapisan ini mengandung paling banyak aerosol dan molekul massa udara. Lapisan ini mempunyai pola lapse rate dimana temperatur menurun terhadap ketinggian, hal yang sama juga terjadi di lapisan mesosfer. Pada lapisan stratosfer dan thermosfer, pola yang berlawanan dengan lapisan troposfer dan mesosfer terjadi. Pada dua lapisan ini, temperatur meningkat terhadap ketinggian atau yang sering disebut dengan istilah inversi.  Tekanan udara menurun terhadap ketinggian dimana polanya berupa eksponensial, sama seperti pola densitas udara terhadap ketinggian. Pola ini dapat dibaca dengan mudah pada diagram aerologi atau diagram thermodinamika. Salah satu jenis diagram aerologi yang paling sering digunakan adalah diagram skew T log p.
Pertanyaan awam mengapa temperatur menurun terhadap ketinggian sering membuat geli bagi saya. Mengapa kok justru menurun, bukan malah meningkat karena makin mendekati matahari. Jawaban yang juga mudah untuk disampaikan adalah bahwa sumber pemanasan di dekat permukaan bumi adalah permukaan bumi itu sendiri. Radiasi gelombang panjang bumi yang sebenarnya juga berasal dari radiasi matahari banyak memanaskan udara di dekat permukaan bumi. Sehingga dengan demikian maka terjadi lapse rate di lapisan troposfer. Ini dengan mudah bisa dipahami oleh mereka-mereka yang suka naik gunung/ hiking. Semakin tinggi gunung yang didaki maka semakin dingin udara yang mereka rasakan.
Mengapa tekanan juga menurun terhadap ketinggian? Hal ini bisa dijelaskan dengan hukum fisika yakni bahwa tekanan sama dengan perbandingan antara gaya berat dan luas permukaan. Pada kasus ini gaya berat merupakan hasil kali antara massa dan gravitasi. Mengingat bahwa gravitasi makin menurun terhadap ketinggian maka tekanan juga akan menurun terhadap ketinggian.
Seperti telah disebut di atas, makin meningkat ketinggiannya maka udara makin renggang. Hal ini bisa dibuktikan ketika mendaki gunung Everest misalnya, napas kita akan makin berat karena makin tipisnya udara. Hal yang sama juga terjadi pada orang yang melakukan jogging pada siang hari yang panas. Paru-paru dipacu sehingga membutuhkan udara dalam jumlah yang banyak. Namun karena udara renggang akibat radiasi matahari dan radiasi bumi maka napas kita akan tersengal-sengal karena kekurangan udara atau oksigen.
Untuk kelanjutan topik ini, nantikan tulisan selanjutnya ... 

Thursday, March 26, 2015

Kecelakaan pesawat Germanwings

Kembali dunia penerbangan berduka. Kali ini menimpa airline berbiaya murah Jerman yang berbasis di Cologne yakni Germanwings. Airline yang dimiliki sepenuhnya oleh Lufthansa ini mengalami kecelakaan di selatan Perancis dekat Digne-les-Bains pegunungan Alpen dan menewaskan 144 penumpang, 2 pilot dan 4 crew pesawat. Airbus A320-211 dengan nomer penerbangan 9525 ini sedang dalam penerbangan dari Barcelona (Spanyol) ke Dusseldorf (Jerman). Kecelakaan ini terjadi pada Selasa 24 Maret 2015 jam 10:47 CET dimana penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Dilaporkan bahwa serpihan pesawat terbesar yang ditemukan sebesar mobil. Black box pesawat dilaporkan sudah ditemukan. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.