Sunday, November 8, 2015

Awal musim hujan telah datang??

Mengamati beberapa citra satelit Himawari 8 akhir-akhir ini yang menunjukkan bahwa di banyak tempat sudah makin banyak awan yang berpotensi hujan menguatkan bahwa memang kelihatannya musim hujan telah tiba. Meskipun hal ini tidak berarti bahwa seluruh wilayah Indonesia mengalami musim hujan saat ini. Hal ini ditunjukkan bahwa, misalnya, di atas wilayah Nusa Tenggara baik Barat maupun Timur tidak banyak awan yang terbentuk yang berpotensi pada turunnya curah hujan. Hari ini (8/11/2015) citra Himawari menunjukkan bahwa pola awan tersebar di atas pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, sedikit Sulawesi, dan Papua meskipun sebagian besar wilayah perairan tertutup Indonesia (laut Jawa sampai Arafura) menunjukkan suhu permukaan laut yang lebih rendah dari pada di sekitarnya. Samudra Hindia menunjukkan suhu permukaan lautnya yang relatif hangat kecuali di sebelah barat daya Sumatera. Meski dipole mode sedikit positif, namun perairan yang hangat di sebelah barat Sumatera memungkinkan untuk banyak terbentuknya awan di kawasan tersebut. Pola streamline masih menunjukkan pola angin timuran yang merupakan transisi dari angin tenggara menuju angin timur laut. Timbulnya vorteks di dekat pulau Kalimantan memungkinkan banyak awan di wilayah tersebut namun diperkirakan menghambat massa udara yang menuju ke selatan seandainya vorteks ini bertahan beberapa hari ke depan. Moga-moga saja dengan makin mendekatnya awal musim hujan yang menunjukkan bahwa monsun lebih perkasa dibanding El Nino seiring dengan makin mendekatnya matahari ke lintang balik selatan akan memenuhi harapan masyarakat akan hujan setelah sekian lama kekeringan melanda Indonesia. Masih menguatnya El Nino di Pasifik ekuator tampaknya akan tidak banyak lagi berpengaruh pada musim di Indonesia di beberapa waktu ke depan meski harus diwaspadai juga perairan di wilayah tertutup Indonesia yang masih mendingin suhu permukaan lautnya dibanding sekitarnya. Untuk skala lokal, pengaruh pegunungan akan meningkatkan peluang terjadinya hujan orografis meskipun mungkin dalam skala yang lebih luas belum memungkinkan terjadinya hujan monsunal. Dengan kata lain, kehadiran pegunungan di suatu wilayah membawa dampak menguntungkan dalam mengurangi pengaruh dari El Nino. Semoga saja begitu!

Friday, October 30, 2015

Sholat istisqo menjelang musim hujan??

Beberapa hari ini di banyak tempat banyak dilakukan sholat istisqo untuk memohon kepada Yang Maha Segalanya untuk menurunkan hujan di tanah air. Bisa dimaklumi karena setelah sekian lama kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, dan kabut asap melanda wilayah Indonesia dan setelah sekian banyak usaha tidak menghasilkan seperti yang diharapkan, tiada kata lain lagi selain berserah diri kepada Tuhan dan memohon keridhloanNYA agar diturunkan hujan. Tiada yang salah dengan upaya tersebut, namun sedikit yang menggelitik hati saya adalah "mengapa baru dilakukan sekarang ??". Mengapa tidak dilakukan ketika saat-saat kejadian ekstrim?? Bisa dimaklumi karena kita kurang yakin akan keberhasilannya. Mengapa?? Karena alam sulit sekali atau bahkan tidak mungkin menurunkan hujan saat itu atau peluang turunnya hujan amat sangat kecil. Awan-awan potensial tidak banyak terjadi ditambah faktor-faktor lain seperti kelembapan relatif yang rendah dan sedikitnya inti kondensasi yang higroskopis tidak mendukung terjadinya hujan. Saat ini ketika streamline menunjukkan dominasi pola angin timuran dan bergerak menjadi angin timur laut menyebabkan peluang curah hujan meningkat. Apalagi saat ini matahari sudah bergerak cukup jauh ke selatan yang menguatkan monsoon meskipun diperlemah oleh kejadian El Nino yang makin menguat. Di lepas pantai barat Sumatera di sekitar ekuator banyak terdapat perawanan karena diuntungkan oleh cukup hangatnya perairan di wilayah tersebut dan pola angin tenggara yang menyusur lepas pantai barat Sumatera yang banyak membawa uap air. Dengan demikian jika sekarang-sekarang ini dilakukan banyak sholat istisqo, tingkat keberhasilan menurunkan hujan akan jauh lebih besar ...hehehe. Tak lupa sayapun berdoa semoga upaya-upaya yang selama ini dilakukan untuk mengatasi kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, kabut asap dan lain-lain membawa hasil yang optimal. Amin.