Sudah sewajarnya bagi umat Islam khususnya untuk merayakan tahun baru Islam tersebut dengan berbagai macam cara. Ada yang menyelenggarakan event-event besar seperti ceramah umum, pawai obor sambil membaca puja puji kepada Allah dan Rasulnya, atau sekedar shalat malam dan merenung sendiri di rumah.
Dalam masyarakat Jawa khususnya yang masih kental dengan adat budayanya, malam satu Suro sering dirayakan dengan pesta adat budaya. Grebeg, jamasan pusaka, mencuci kelambu yang dikeramatkan, mandi bersama di sungai, atau bahkan kungkum semalam suntuk untuk ngalap berkah.
Sering apa yang masyarakat lakukan tersebut sudah masuk kategori menyimpang dari kaedah agama yang kuanut. Air bilasan pencucian kelambu diperebutkan karena dianggap membawa berkah. Sepertinya mereka lupa bahwa yang memberikan berkah sebenarnya adalah Allah semata. Sudah sepatutnyalah kita-kita menyadarkan mereka agar kembali ke tuntunan agamanya walau dipandang dari kacamata budaya, mungkin hal tersebut merupakan kekayaan adat istiadat budaya bangsa. Nah lho ...
Obyektif, Independen, Sportif, Berpikir Positif, Berjiwa BESAR
Friday, December 18, 2009
Monday, December 7, 2009
Perubahan iklim dan peran lautan
Hari Senin, 7 Desember 2009 dimulai pelaksanaan KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen. KTT ini akan diselenggarakan sampai tanggal 18 Desember 2009. Kita harapkan agenda-agenda yang telah disepakati menghasilkan hal-hal yang menggembirakan dunia karena sangat menentukan nasib anak cucu kita ke depan.
Berkaitan dengan pereduksian gas rumah kaca khususnya karbon, selama ini dianggap bahwa lautan dunia mereduksi karbon. Diungkapkan bahwa sebagian wilayah lautan ada yang mengemisikan karbon sedangkan wilayah yang lain menyerap karbon. Ada pula pandangan bahwa lautan merupakan korban dari peningkatan gas-gas rumah kaca. Ini semua patut kita perhitungkan.
Sayangnya penelitian tentang peran lautan Indonesia dalam menyerap karbon belum banyak diungkapkan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menyatakan bahwa lautan Indonesia merupakan penyerap karbon. Otokritik bagi kita semua:"semua pernyataan seharusnya didukung oleh penelitian yang benar (benar datanya, benar metodanya, benar penganalisaannya, dan benar pengambilan kesimpulannya)". Alangkah indahnya ilmu pengetahuan dan penelitian jika mampu mengungkapkan yang sebenarnya tentang alam semesta ini.
Berkaitan dengan pereduksian gas rumah kaca khususnya karbon, selama ini dianggap bahwa lautan dunia mereduksi karbon. Diungkapkan bahwa sebagian wilayah lautan ada yang mengemisikan karbon sedangkan wilayah yang lain menyerap karbon. Ada pula pandangan bahwa lautan merupakan korban dari peningkatan gas-gas rumah kaca. Ini semua patut kita perhitungkan.
Sayangnya penelitian tentang peran lautan Indonesia dalam menyerap karbon belum banyak diungkapkan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menyatakan bahwa lautan Indonesia merupakan penyerap karbon. Otokritik bagi kita semua:"semua pernyataan seharusnya didukung oleh penelitian yang benar (benar datanya, benar metodanya, benar penganalisaannya, dan benar pengambilan kesimpulannya)". Alangkah indahnya ilmu pengetahuan dan penelitian jika mampu mengungkapkan yang sebenarnya tentang alam semesta ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)