Wednesday, July 25, 2012

Masalah USA masalah Indonesia juga

Kekeringan yang melanda AS belakangan ini berdampak pada produksi pertanian mereka. Produk biji-bijian mengalami penurunan produksi yang signifikan. Ditambah lagi sebagian dari produksinya digunakan untuk pakan ternak. Tentu saja ini mengatrol harga biji-bijian dunia tak terkecuali kedelai karena AS merupakan produsen utama biji-bijian. Indonesia yang lebih dari 50% kebutuhan kedelainya diimport dari AS merasakan dampak buruk tersebut. Harga 1 kwintal kedelai meningkat pesat. Tentu saja ini memukul industri kecil yang tergantung pada bahan baku kedelai, misal usaha pembuatan tahu dan tempe. Tahu dan tempe merupakan lauk pauk sehari-hari kalangan menengah ke bawah. Kita sepertinya tidak pernah belajar dari pengalaman. Beberapa tahun yang lalu harga kedelai jug amengalami peningkatan yang tinggi. Walaupun beberapa waktu yang lalu tidak pernah ada lagi masalah dengan kedelai ini tapi nampaknya solusi yang diberikan bersifat sementara. Pemerintah sepertinya tidak mempunyai rumus yang jitu untuk mengatasi mahalnya harga kedelai. Yang menjadi masalah mengapa tanaman kedelai yang sangat cocok tumbuh di Indonesia tidak banyak ditanam petani? Apakah karena mereka lebih memilih komoditi lain karena lebih menguntungkan? Apakah para petani enggan menanam kedelai karena harga pasarannya rendah sementara biaya produksinya tinggi? Harus digalakkan oleh pemerintah penanaman kedelai dan berbagai komoditas lain (tanaman pokok) yang sangat diperlukan masyarakat. Harus diupayakan oleh pemerintah agar petani bergairah menanam kedelai. Iklim usaha di bidang pertanian hendaknya diperbaiki berpacu dengan makin menurunnya minat masyarakat menjadi petani karena nilai tukarnya rendah. Petani harus dilindungi dari serbuan komoditas akibat perdagangan bebas. Di lain pihak harus diupayakan teknologi yang mampu memperkecil dampak ketergantungan tanaman pada iklim melalui sejumlah modifikasi cuaca mikro dengan penggunaan teknik LEISA (low external input and sustainable agriculture).

No comments:

Post a Comment