Monday, November 30, 2009

Banjir dan reformasi diri

Indonesia sudah memasuki musim hujan. Tiada hari tanpa hujan ... paling tidak di Bandung. Banjir sudah di depan mata. Sering kita temui, tak ada perubahan langkah-langkah yang dilakukan masyarakat selama musim kemarau. Buang sampah di sungai, saluran-saluran air dibuat/dibiarkan macet, ruang hijau penyerap air dibabati ... menjadi rutinitas kehidupan. Padahal ini era reformasi ... inti dari reformasi ini adalah perubahan menjadi lebih baik ... baik dalam bersikap maupun bertindak. Yang masih menjadi pandangan umum masyarakat adalah:"reformasi diartikan diperbolehkan berbuat semaunya". Seperti inikah yang kita inginkan?
Mbok ya ... kita melihat pada kacamata yang lebih besar ... tidak hanya mementingkan diri sendiri, mau berbuat untuk kemaslahatan orang banyak, dan berwawasan lingkungan. Sehingga ... banjir tak lagi merupakan hal yang biasa lagi.

No comments:

Post a Comment