Thursday, December 31, 2009

Tokoh fenomenal itu telah pergi ...

Kemarin jam 18.45 WIB, tokoh fenomenal itu telah meninggalkan kita semua. Tampaknya dia akan menjadi legenda hidup bangsa Indonesia sampai kapanpun.
Dia diterima hampir semua kalangan, lintas budaya, lintas agama, lintas generasi. Dia menjadi tokoh pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama dan aliran kepercayaan ini. Dia menjadi politikus dan negarawan yang disegani oleh kawan maupun lawan politiknya. Dia tidak henti-hentinya memperjuangkan demokratisasi di negeri ini; tidak membedakan kaya miskin, keturunan, isme-isme. Dia menjadi tokoh panutan yang hampir tiada duanya di negeri ini. Namanya harum hampir di setiap relung hati masyarakat Indonesia yang cinta demokrasi dan mengedepankan moral. Semoga muncul generasi-generasi muda sekalibernya atau bahkan lebih hebat lagi darinya di masa-masa yang akan datang. Selamat jalan Gus Dur, semoga Allah menerima amal ibadahmu dan mengampuni segala dosa-dosamu serta menempatkanmu di sisi terbaikNya. Amin.

Sunday, December 20, 2009

KTT Kopenhagen

Walau hasil KTT Kopenhagen belumlah seperti yang diharapkan dimana kesepakatan-kesepakatan belum mengikat secara hukum serta kucuran-kucuran dana yang besar untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim belum sesuai keinginan, namun setidaknya langkah maju telah diperoleh yakni adanya kesadaran besar bahwa kita tinggal di bumi yang hanya satu. Diharapkan pada COP ke-16 mendatang, kesepakatan-kesepakatan yang lebih mengikat dihasilkan, komitmen semua negara di dunia untuk menyelamatkan bumi lebih jelas dan tegas.
Indonesia sendiri diharapkan menjadi trendsetter dalam pengurangan emisi karbon dan penyelamatan lingkungan. Komitmen untuk pengurangan emisi sebesar 26% tahun 2020 sudah seharusnya diupayakan. Langkah-langkah nyata di lapangan sudah semestinya betul-betul dilaksanakan tanpa menunggu kesepakatan selanjutnya. Kesadaran masyarakat tentang lingkungan harus terus menerus digalakkan dan disosialisasikan dengan melibatkan mereka secara aktif. Pemerintah-swasta-masyarkat harus bahu membahu mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, dan dananya agar bumi ini makin nyaman untuk ditempati. Semoga!

Friday, December 18, 2009

Satu Muharram, satu Suro

Sudah sewajarnya bagi umat Islam khususnya untuk merayakan tahun baru Islam tersebut dengan berbagai macam cara. Ada yang menyelenggarakan event-event besar seperti ceramah umum, pawai obor sambil membaca puja puji kepada Allah dan Rasulnya, atau sekedar shalat malam dan merenung sendiri di rumah.
Dalam masyarakat Jawa khususnya yang masih kental dengan adat budayanya, malam satu Suro sering dirayakan dengan pesta adat budaya. Grebeg, jamasan pusaka, mencuci kelambu yang dikeramatkan, mandi bersama di sungai, atau bahkan kungkum semalam suntuk untuk ngalap berkah.
Sering apa yang masyarakat lakukan tersebut sudah masuk kategori menyimpang dari kaedah agama yang kuanut. Air bilasan pencucian kelambu diperebutkan karena dianggap membawa berkah. Sepertinya mereka lupa bahwa yang memberikan berkah sebenarnya adalah Allah semata. Sudah sepatutnyalah kita-kita menyadarkan mereka agar kembali ke tuntunan agamanya walau dipandang dari kacamata budaya, mungkin hal tersebut merupakan kekayaan adat istiadat budaya bangsa. Nah lho ...

Monday, December 7, 2009

Perubahan iklim dan peran lautan

Hari Senin, 7 Desember 2009 dimulai pelaksanaan KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen. KTT ini akan diselenggarakan sampai tanggal 18 Desember 2009. Kita harapkan agenda-agenda yang telah disepakati menghasilkan hal-hal yang menggembirakan dunia karena sangat menentukan nasib anak cucu kita ke depan.
Berkaitan dengan pereduksian gas rumah kaca khususnya karbon, selama ini dianggap bahwa lautan dunia mereduksi karbon. Diungkapkan bahwa sebagian wilayah lautan ada yang mengemisikan karbon sedangkan wilayah yang lain menyerap karbon. Ada pula pandangan bahwa lautan merupakan korban dari peningkatan gas-gas rumah kaca. Ini semua patut kita perhitungkan.

Sayangnya penelitian tentang peran lautan Indonesia dalam menyerap karbon belum banyak diungkapkan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menyatakan bahwa lautan Indonesia merupakan penyerap karbon. Otokritik bagi kita semua:"semua pernyataan seharusnya didukung oleh penelitian yang benar (benar datanya, benar metodanya, benar penganalisaannya, dan benar pengambilan kesimpulannya)". Alangkah indahnya ilmu pengetahuan dan penelitian jika mampu mengungkapkan yang sebenarnya tentang alam semesta ini.

Monday, November 30, 2009

Banjir dan reformasi diri

Indonesia sudah memasuki musim hujan. Tiada hari tanpa hujan ... paling tidak di Bandung. Banjir sudah di depan mata. Sering kita temui, tak ada perubahan langkah-langkah yang dilakukan masyarakat selama musim kemarau. Buang sampah di sungai, saluran-saluran air dibuat/dibiarkan macet, ruang hijau penyerap air dibabati ... menjadi rutinitas kehidupan. Padahal ini era reformasi ... inti dari reformasi ini adalah perubahan menjadi lebih baik ... baik dalam bersikap maupun bertindak. Yang masih menjadi pandangan umum masyarakat adalah:"reformasi diartikan diperbolehkan berbuat semaunya". Seperti inikah yang kita inginkan?
Mbok ya ... kita melihat pada kacamata yang lebih besar ... tidak hanya mementingkan diri sendiri, mau berbuat untuk kemaslahatan orang banyak, dan berwawasan lingkungan. Sehingga ... banjir tak lagi merupakan hal yang biasa lagi.

Friday, November 20, 2009

Konferensi Perubahan Iklim Copenhagen

Awal sampai pertengahan Desember 2009 mendatang akan diselenggarakan konferensi perubahan iklim di Copenhagen Denmark. Ini merupakan kelanjutan dari Konferensi serupa di Bali Desember 2007 yang lalu. Ini sangat menarik karena akan menentukan bagaimana rupa bumi ke depan. Apakah sama seperti sekarang ini saja ataukah ada keinginan yang lebih untuk memperbaiki kondisi iklim di bumi. Konferensi yang akan menghasilkan keputusan untuk mengganti Protokol Kyoto 1996 tahun 2012 nanti hendaknya disertai dengan keinginan memecahkan masalah bersama, berdiri sama tinggi, tanpa membedakan negara miskin, berkembang atau kaya ... mencari solusi bersama yang lebih adil. Negara2 pengemisi karbon besar hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk menurunkan emisinya serta menggunakan teknologi2 yang makin ramah lingkungan. Negara2 maju turut mendanai negara2 miskin dan berkembang untuk juga memperbaiki lingkungannya. Kalau itu bisa dilakukan ... alangkah indahnya persahabatan di dunia ini. Kita harus menyadari bahwa bumi ini hanya satu ... tempat satu-satunya kita tinggal. Peristiwa yang terjadi di suatu tempat akan berdampak pada tempat lain di belahan dunia lainnya. Untuk para delegasi konferensi, satu pesan yang kutitipkan kepadamu:"berikanlah solusi yang terbaik untuk bangsa dan negaramu dan untuk umat manusia di bumi sekarang dan nanti".

Thursday, November 5, 2009

Tidak adakah topik lain yang lebih menarik?

Nggak pagi nggak siang nggak malam, acaranya bincang-bincang, warta berita, debat dsj tentang bibit dan chandra. Tak adakah topik lain yang lebih memberikan variasi pada saat prime time. Sayangnya kalau ada juga cuma sinetron yang ... he he he.
Ah yang penting hasil akhirnya ... mencerminkan nurani dan logika publik nggak. Moga-moga saja sampai meja pengadilan agar terbukti siapa yang benar dan siapa yang salah.